Meski desain logo sering terlihat sederhana, sebenarnya proses pembuatan logo adalah salah satu karya desain yang paling rumit.

Logo yang simpel dan menarik saja tidak cukup. Logo juga harus mampu berfungsi sebagai representasi visual dari identitas merek, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi kebutuhan branding. Sebuah logo yang baik mampu menciptakan kesan mendalam, mudah diingat, dan relevan dengan audiensnya.

Pada artikel ini, kami akan menjelaskan kepada Sobat Syabab apa itu logo, berbagai jenis logo yang ada, serta beberapa tips penting dalam proses pembuatan logo yang efektif. Harapannya, setelah membaca, Sobat akan lebih memahami peran krusial logo dalam kesuksesan sebuah merek.

Daftar isi

1. Apa itu Logo

2. Jenis-Jenis Logo Beserta Contohnya

3. Manfaat Logo

4. Prinsip Pembuatan Logo

5. Tips Pembuatan Logo

Apa itu Logo 

Menurut David E. Carter (seperti dikutip Kurniawan, 2008), logo adalah "identitas suatu perusahaan dalam bentuk visual yang diaplikasikan dalam berbagai sarana fasilitas dan kegiatan perusahaan sebagai bentuk komunikasi visual."

Selain sebagai bentuk komunikasi visual dari sebuah brand, logo juga bisa mengandung banyak makna. Logo tidak hanya sekadar gambar, melainkan representasi dari beberapa aspek penting, seperti:

  • Siapa perusahaanmu: Logo bisa memberi petunjuk tentang identitas perusahaan, baik dari segi nilai, visi, maupun misi.
  • Layanan atau produk apa yang ditawarkan: Logo juga sering kali mencerminkan jenis layanan atau produk yang diberikan, sehingga memudahkan pelanggan dalam mengenali bisnis.
  • Apa arti atau nilai yang kamu tawarkan kepada pelanggan: Melalui simbol, warna, atau tipografi, logo mampu menyampaikan pesan terkait nilai atau manfaat yang ingin perusahaan sampaikan kepada audiensnya.

Jenis Jenis Logo dan Contohnya

Setelah kalian sudah mengetahui tentang apa itu logo? sekarang kita bisa lanjut ke jenis jenis logo

1. Monogrom atau Lettermark

Jenis logo ini berbasis tipografi dan hanya terdiri dari huruf, biasanya berupa inisial dari nama brand. Logo monogram ini sangat sederhana dan cocok untuk merampingkan desain logo, terutama bagi brand yang memiliki nama panjang.

Dalam logo jenis ini, inisial nama perusahaan digunakan untuk menciptakan simbol yang mewakili makna atau identitas perusahaan. Karena itu, pemilihan font dan warna menjadi elemen penting yang perlu dipertimbangkan secara serius, karena keduanya akan memberikan kesan yang kuat dan mewakili karakteristik brand secara visual.

Setiap huruf dalam logo-logo ini mencerminkan identitas perusahaan secara ringkas namun tetap mudah dikenali. Berikut beberapa contoh brand yang menggunakan logo monogram.

2. Wordmark atau Logotype

Wordmark adalah jenis logo berbasis font yang berfokus sepenuhnya pada nama bisnis. Logo ini menonjolkan nama perusahaan sebagai elemen utama, menjadikannya pilihan yang sangat cocok untuk brand dengan nama yang ringkas dan mudah diingat.

Namun, jenis logo ini kurang ideal untuk brand yang memiliki nama panjang, karena bisa membuat logo terlihat terlalu rumit dan sulit dibaca. Oleh karena itu, pemilihan jenis font dan warna sangat penting dalam desain wordmark. Keduanya berperan dalam menciptakan identitas yang unik, sehingga logo tidak tampak generik dan dapat diingat dengan jelas oleh pelanggan.

Font yang tepat akan mencerminkan kepribadian brand, seperti kesan profesional, modern, atau kreatif, sementara warna yang dipilih dapat membangkitkan emosi tertentu yang memperkuat pesan merek.

Kamu bisa melihat contoh logo dengan jenis wordmark di bawah ini:

3. Emblem 

Logo emblem adalah jenis logo yang terdiri dari nama bisnis yang berada di dalam simbol atau ikon. Logo ini sering kali memiliki detail yang lebih rumit dibandingkan dengan jenis logo lainnya, sehingga terkadang kurang fleksibel, terutama ketika harus diubah ukurannya. Logo emblem mungkin kehilangan kejernihan atau detailnya saat diperbesar atau diperkecil karena kompleksitas desainnya.

Karena itu, sangat penting untuk membuat desain yang sederhana namun tetap berkesan dan berkualitas tinggi. Menurut situs zara.com, "Emblem memiliki gaya klasik dengan tampilan tradisional yang berani, kuat, dan sangat cocok untuk sekolah, instansi pemerintah, atau organisasi." Logo jenis ini sering kali memberikan kesan yang kuat dan otoritatif, mencerminkan kualitas dan kredibilitas merek di mata pelanggan.

Meskipun emblem mungkin terlihat kurang fleksibel dibandingkan jenis logo lainnya, jika didesain dengan baik, logo ini bisa memberikan kesan yang tahan lama dan mudah diingat.

Kamu bisa melihat contoh logo dengan jenis emblem di bawah ini:

4. Logo Pictorial

Logo pictorial, atau lebih dikenal dengan logo simbol, adalah jenis logo berbasis grafik yang menggunakan gambar dari dunia nyata untuk mewakili nama perusahaan. Logo ini bertujuan menciptakan makna yang dalam serta membangkitkan emosi bagi orang yang melihatnya. Contoh logo pictorial yang terkenal termasuk Apple dengan gambar apel tergigit dan Twitter dengan ikon burung.

Menurut zara.com,"Kelebihan logo pictorial adalah tampilannya yang sangat mudah dikenali dan dapat diadaptasi dengan baik saat diubah ukurannya untuk keperluan branding." Simbol yang sederhana namun bermakna membuat logo ini mudah diingat oleh audiens. Namun, tantangannya adalah, tanpa dukungan pemasaran yang tepat, logo jenis ini bisa sulit dikenali, terutama jika perusahaan atau brand belum cukup dikenal di pasar.

Kamu bisa melihat contoh logo dengan jenis logo pictorial di bawah ini: