Hari ini, Kumulai Kembali Perjuangan dengan Energi Nyaris Nol. Hanya berbekal bantuan dari Pak Indra. Beliau adalah pemilik web ini. Dan sekarang sudah sukses sebagai juragan properti di Batu.
Hari ini, Kumulai Kembali Perjuangan dengan Energi Nyaris Nol. Hanya berbekal bantuan dari Pak Indra. Beliau adalah pemilik web ini. Dan sekarang sudah sukses sebagai juragan properti di Batu.
Saya sebenarnya bukanlah tipe orang yang kuat. Saya itu lemah. Saya tipe orang yang sangat membutuhkan support dari orang-orang terdekat.
Mungkin karena sudah saking lamanya tidak terlalu banyak bergaul dengan tipe-tipe orang yang kuat. Mungkin di dunia ini sangat sedikit orang yang tipe sangat kuatnya memegang teguh pendirian.
Seperti orang-orang yang yang berhasil dalam mendirikan sebuah organisasi besar atau perusahaan. Saya sangat yakin mereka adalah orang-orang yang sangat teguh pendirian.
Dengan itu, tidak ada pengaruh dari luar kehidupan mereka yang dapat menghentikan keinginan besar mereka. Saya percaya bahwa semua orang sama dalam hal mendapatkan pengaruh dan godaan luar yang bertubi-tubi terutama saat mereka masih merintis mimpi besar mereka.
Namun pada akhirnya mereka yang kuatlah yang bertahan sampai akhirnya berhasil dan mereka menduduki Puncak Kesuksesan.
Dalam waktu sekian tahun bahkan ada yang sampai hitungan puluhan tahun sampai dengan mereka di puncak kesuksesan tersebut, pastinya selama itu juga setiap saat suara-suara sumbang yang mendowngrade-kan semangat dan mentality mereka bertubi-tubi menyerang mereka.
Tapi mereka mampu menghadapinya dan bertahan. Dan ya… pada akhirnya mereka-mereka yang mampu mengatasi itu semua lah yang berjaya.
Mungkin ada sebagian mereka yang beruntung mendapatkan support baik secara moral dari orang-orang terdekat mereka, maupun support secara secara dana dari orang-orang yang percaya kepada mereka.
Dan mungkin juga ada yang beruntung memiliki partner dalam segala sesuatunya merintis apa yang mereka impikan dan yakini. Sehingga pada akhirnya mereka mendapatkan keberhasilan.
Namun tak jarang juga yang mereka terpaksa berjalan sendiri karena tidak ada yang menemani.
Malam ini saya sendiri bertemu untuk ngopi bersama pendiri LGR Apparel Bapak Eko Yulianto. Hampir 5 tahun berteman dekat karena satu masjid dengan beliau.
Saya mengetahui persis dari awal beliau mendirikan bisnis LGR Apparel ini bahkan bisnis sebelumnya juga saya termasuk saksi bagaimana beliau mengawali dalam berbisnis bracket TV.
Bahkan saya juga yang menulis perjalanan bisnis beliau di e-booknya. Berkaca dari beliau, saya meyakini bahwa ada tipe-tipe orang tertentu yang memang mereka terpaksa bekerja sendirian dalam menggapai impian mereka dari awal.
Merek tidak memiliki partner tapi tetap maju. Mereka adalah tipe orang yang sangat kuat. Malam ini saya mencoba menggali kembali prinsip itu untuk bisa saya terapkan pada Syabab Camp. Jangan menyerah walau sendiri.
Banyak yang mendukung saya dalam mendirikan Syabab Camp ini. Tapi memang dalam keseharian, saya tidak memiliki partner sehati yang bisa saya ajak dalam bertukar pikiran dan saling menguatkan.
Ikhtiar saya hanyalah : ya siapa tahu dengan mencoba bergaul dengan orang yang memiliki nasib sejenis bisa memberi tambahan kekuatan bagi saya.
Demikian juga dengan pak Indra yang saya cuplik sedikit di awal artikel ini perannnya. Atas bantuannya pula, ketika saya sedang dalam titik nadzir ini beliau sudi meminjami saya uang.
Beliau juga sama, bahkan pernah jatuh sampai 5 tahun lebih karena hijrah, keluar dari pekerjaan lama yakni trainer asuransi.
Ketika kita meninggalkan sesuatu karena mendapatkan hidayah berupa pengetahuan bahwa sesuatu pekerjaan yang kita lakukan itu haram, tidak mesti serta merta langsung mendapatkan ganti pekerjaan yang halal yang langsung memudahkan hidup kita.
Bahkan tak jarang seperti pak Indra ini, begitu keluar dari pekerjaan lama yang haram lebih dari 5 tahun harus cari-cari dan menjalani berbagai pekerjaan tapi tidak ada yang cocok dan worthed.
Baru akhirnya sekitar 2 tahun terakhir ini ini beliau menekuni satu bidang yakni properti. Penjualan perumahan di Batu Malang.
Apa dikira dengan berjualan properti/ rumah itu gampang? Tentu tidak sama sekali pastinya. Karena umumnya membeli rumah saat ini adalah dengan sistem mencicil.
Dan biasanya dari sistem ini pasti ada hubungannya dengan bank. Dan biasanya juga namanya bank pasti menginginkan keuntungan yang mana keuntungan itu berbasis ribawi.
Melawan kondisi yang seperti itu dengan hanya menerima pembayaran cash, tentu tidak mudah. Perjuangannya sangat berat.
Selain itu tekanan di dunia properti itu luar biasa. Namanya melibatkan banyak uang maka keculasan dan kecurangan sangat biasa.
Seperti makelar yang tidak jelas, orang meminta-minta, budaya suap, ancaman kejahatan, dan banyak sekali. Jelas ini tantangan yang tidak mudah untuk seseorang bertahan disana.
Dari pengalaman-pengalaman teman-teman dekat ini saya berharap jiwa struggle mereka-mereka ini menular ke saya. Dengan kesendirian saya saat ini, saya berharap bisa bertahan. Sama seperti mereka.
Artikel ini saya tulis ketika saya pada kondisi terbawah tanpa memiliki sepeserpun uang. Semoga bisa menginspirasi saya sendiri. Menulis adalah salah satu cara saya dalam bermuhasabah.