Apa Itu Insecure? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Daftar Isi
Apa arti insecure? Apa hubungan dengan orang yang pernah atau sedang mengalami krisis kepercayaan diri? Yuk ketahui penjelasan, penyebab dan cara mengatasinya
Dulu, Waktu awal awal duduk di bangku SMP, aku termasuk salah satu orang yang insecure. Alasannya, karena siswa-siswi di smp ku, pinter-pinter bangeeeet:(. Aku kurang tahu sih apa cuma aku yang ngerasain ini atau enggak, tapi yang jelas perasaanku tadi cukup mengganggu. Alhasil, tingkat kepercayaan diriku jadi menurun dan terus-menerus mikirin kekuranganku kayak....Duh, kenapa aku kurang pinter ya? Kenapa semua temenku bisa jawab soal-soal susah itu? Aku udah belajar, tapi tetep aja nge-blank. Rasanya mereka lebih pinter, dan aku kayak nggak ada harapan.
Sampai akhirnya di suatu pagi, pas lagi ngerjain tugas ips, ada cowok jalan nyamperin ke kursiku. Aku kenal orangnya, salah satu murid ganteng di kelasku. Surprisingly,dia menyapaku dan bilang:
"Hai, kenalin aku jiro. Kamu Cece kan? Aku sering merhatiin kamu dikelas. Boleh nggak kalo kita belajar bareng? Aku bodoh banget ce" Wow dia kobisa tau namaku ya?
Singkat cerita, aku mengajarkan Jiro beberapa materi ips. Dia pun bercerita, bahwa orang-orang hanya memandangnya lewat fisik. Sedangkan keluarganya sangat mengutamakan prestasi akademik. Jiro merasa nggak berguna karena sering diremehkan oleh orang tuanya.
Pernah mencoba speak up tentang perasaannya, tapi justru komentar sinis yang ia dapatkan, “Kamu tuh bukan insecure, tapi kurang bersyukur. Udah ganteng, banyak uang, apalagi coba?”
Wkwkwkwk. Memang pedas mulut anak dikelas.
Walaupun sudah berlangsung 2 tahun lalu, kejadian ini masih terekam jelas di ingatan. Bagaimana aku, Jiro, atau orang di luar sana memiliki struggle dengan kekurangan yang ada dalam hidup mereka. Entah penampilan fisik, kecerdasan, materi, pekerjaan, dan sebagainya.
Seringkali, kita nggak tahu harus bercerita ke siapa. Alih-alih mendapat saran, malah dicap tidak bersyukur dan banyak mengeluh. Apa iya yang kita rasakan itu salah? Normal nggak sih perasaan insecure itu?
Pengertian Insecure
Apa sih arti insecure? Insecure adalah perasaan tidak aman yang dialami seseorang akibat faktor lingkungan atau ketidakmampuan individu itu sendiri. Sebenarnya, perasaan insecure lumrah terjadi pada manusia. Ada kalanya kekurangan yang kita miliki menimbulkan rasa tidak percaya diri untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Kenapa insecure disebut “perasaan tidak aman”?
Jadi gini. Ketika merasa nggak pede, timbul rasa takut untuk bergaul. Jangankan bergaul, ngomong aja susah. Sebelum bertindak, udah muncul pikiran negatif di kepala. Aduh, ngeri dicuekin. Gimana kalo aku dipandang sebelah mata sama mereka? Diem aja deh aku.
Nah, masalahnya, kalau kamu terus menerus mengalami situasi “tidak aman” seperti tadi, mental kamu jadi terganggu dan berdampak pada kelancaran aktivitas sehari-hari. Kamu senantiasa membandingkan hidup kamu dengan orang lain, merasa tidak berharga, dan akhirnya sulit untuk bersosialisasi, dikarenakan terlalu fokus memikirkan kekurangan.
Penyebab Insecure
Dari mana datangnya insecure? Jika mengacu pada definisi di poin sebelumnya, perasaan ini disebabkan oleh faktor lingkungan serta ketidakmampuan individu. Berikut penjelasannya:
Lingkungan
Seperti yang kita tahu, tiap orang dibesarkan dari keluarga yang berbeda. Ada orangtua yang santai, ada pula yang punya standart tertentu. Misalnya, harus kuliah di UGM dan IPK diatas 3,5. Kalau nggak kesampaian, siap-siap kena omelan.
"Ibu udah bilang berkali-kali, lihatlah temanmu yang selalu dapet nilai bagus! Kenapa kamu nggak bisa seperti dia? Apa kamu nggak mau berusaha?"
Namanya manusia, pasti ada khilaf-nya. Tak terkecuali keluarga kita. Niatnya mau memotivasi, malah menjatuhkan kepercayaan diri. Gapapa guys, kita maafin dulu yuk kesalahan mereka.
Selain keluarga, insecurity juga berasal dari lingkungan pertemanan. Kebanyakan soal fisik dan penampilan. Dibilang gendut, culun, kurus, bahkan jadi bahan lelucon. Aku punya kisah yang seperti hal itu juga, aku selalu dikatain ambon, gigi nggak rapi, tower, kurus, oleh teman teman perempuan sekolahku.
Ketidakmampuan Individu
Kalau poin pertama dipengaruhi oleh orang lain, poin kedua dipengaruhi oleh faktor internal. Sebenarnya, nggak ada yang komen tentang kekurangan kita. Tapi, malah kita yang overthinking.
Kesempurnaan itu fana. Aku yakin, banyak public figure yang pernah insecure, tapi mereka berusaha menerima kekurangannya dan tetap berkarya. Salah satu penyebab insecurity adalah ketidakmampuan individu untuk menerima jati dirinya secara utuh. Kita hanya fokus pada 1 kekurangan, padahal punya skill dan bakat terpendam yang bisa dikembangkan.
Seberapa sering kamu membandingkan diri dengan orang lain? Buka Instagram,tiktok, twitter, foto bersama teman-teman, lihat postingan mutual, langsung deh nge-down. Bertanya-tanya kenapa nggak dilahirkan dengan wajah yang cantik, body yang bagus, uang yang banyak, atau otak yang encer. Padahal, kalau di pikir-pikir, belum tentu hidup mereka sesempurna yang terlihat di media sosial.
Self Acceptance (Penerimaan Diri)
Gimana cara mengatasi perasaan insecure? Hal termudah yakni dengan belajar menerima. Bukan pasrah sama keadaan ya, melainkan ikhlas dan mencintai anugerah yang diberikan Tuhan. Aku kasih contoh yang mungkin bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Here we go!
1. Kalau kamu nggak dilahirkan sebagai orang yang good looking, just accept it. Bukan berarti bodo amat sama penampilan, melainkan merawat tanpa merubah kodrat. Kamu bisa belajar makeup, belajar memulai tahap skincare yang benar, olahraga, atau nyoba mix and match baju biar kelihatan modis. Secara nggak langsung, kamu belajar untuk menerima kekurangan sambil membangun kepercayaan diri.
2. Kalau kamu bukan orang yang pintar, jangan ngerasa rendah diri. Aku yakin kamu punya sesuatu yang bikin kamu ngerasa worth alias dihargai. Mulailah menyalurkan hobimu, seperti: memasak, menggambar, main musik, berolahraga, dan lain-lain. Buktikan bahwa kamu juga bisa bersinar!
Positive Vibes Only
Sadar nggak sih? Kadang kita suka jahat sama diri sendiri. Pas lagi ngaca misalnya, lalu ngomong dalam hati, “ih gendut, jelek, jerawatan, kulit item banget”. Atau pas lihat postingan temen yang dapet beasiswa, kita malah underestimate kemampuan sendiri, “wajar dia mah pinter, coba kalo aku?”
Kebiasaan ini berdampak buruk pada mental kita. Coba deh, kasih makan pikiran kamu dengan kalimat-kalimat positif. Kalau pola pikirnya aja udah positif, motivasi kamu buat menjalani aktivitas juga lebih tinggi. Kamu bisa menerapkan metode self talk seperti di gambar berikut:
Selain self talk, cobalah bergaul dengan circle pertemanan yang positif. Lingkungan adalah salah satu faktor penyebab insecurity. Banyak orang yang berlomba mencari validasi untuk menjadi versi terbaik diantara teman-temannya. Orang seperti ini biasanya sering mengkritik dan menyombongkan pencapaiannya (padahal nggak ada yang nanya, hmmmm).
Contoh: “Oh iya, kemaren aku lolos seleksi olim mtk lohhhh. Kamu nggak ya? Mungkin karena nilai rapor kamu rendah kali. Hahahaha,”
Pengen nimpuk tapi takut dosa. Aduh dekkk. Setiap manusia punya keunikannya masing-masing, jangan terlalu dipikirin. Kamu pasti punya goals yang berbeda, begitupun teman sebaya. Jadi nggak perlu membanding-bandingkan hidupmu dengan mereka.
Di dunia ini nggak ada yang sempurna, jadi nggak perlu repot-repot menutupi kekurangan yang kamu miliki. Lakukan apapun yang bikin kamu bahagia, nikmati hidup, dan fokus meraih mimpi-mimpimu. Kalau kata Selena Gomez, “WHO SAYS YOU ARE NOT WORTH ITTTT?” Yuk, belajar mencintai diri sendiri.
Terimakasih sudah baca sampai habis. Semoga artikel ini membantu kamu untuk keluar dari permasalahan yang sedang dialami. Jika insecurity mulai mengganggu aktivitas, jangan ragu berkonsultasi ke psikolog ya.
referensi:
https://thelightprogram.pyramidhealthcarepa.com/insecurities-impact-mental-health/
halodoc.com/artikel/ini-manfaat-positif-self-talk-bagi-kesehatan-mental
https://www.huffpost.com/entry/social-medias-impact-on-self-esteem_