Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1996 sampai dengan 2012, berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020, demografi Indonesia mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan hasil sensus sebelumnya tahun 2010. (Sumber: linovhr.com

Mereka besar di tengah pesatnya teknologi, sehingga kerap kali mereka dianggap tidak bisa lepas dengan dunia digital. Namun meski sering terpapar oleh teknologi sejak masih kecil, untuk meraih kesuksesan di masa depan, Gen Z perlu mengembangkan basic skill yang cocok dengan era digital.

berikut adalah 8 jenis basic skill yang harus Gen Z miliki agar bisa bersaing dalam era digital. 

1. Literasi Digital

memilah informasi 

Literasi digital adalah kemampuan dalam mengelolah, memahami, dan menggunakan sebuah informasi digital. Makna dari literasi sendiri tidak hanya sebatas kemampuan dan keterampilan dalam membaca, menulis, berbicara, dan menghitung.

Dikutip dari The American Library Association (ALA) literasi digital sebagai "kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menemukan, mengevaluasi, membuat, dan mengkomunikasikan informasi, yang membutuhkan keterampilan kognitif dan teknis." (Sumber: literacy.ala.org

Ada kesenjangan digital yang jelas di Amerika Serikat, sebagaimana diungkapkan oleh sebuah laporan dari Pew Research Center (Pew Research Center, 2020) yang menemukan bahwa 52% orang dewasa AS masih relatif ragu menggunakan alat digital untuk mengakses informasi.

Di sisi lain, generasi muda seperti Gen Z tumbuh di tengah gempuran internet dan teknologi, menjadikan literasi digital sebagai kebutuhan atau keterampilan utama yang harus mereka miliki (Sumber: online.uwa.edu

Point ini membuat Gen Z terbiasa memanfaatkan teknologi untuk memenuhi dan memudahkan kehidupan mereka.

Tapi, digital literasi bukan hanya soal kemampuan dalam menggunakan teknologi, melainkan pemahaman tentang privasi, dan etika dalam bermedia sosial. hal ini mengharuskan Gen Z mampu memilih informasi yang valid. 

Literasi digital membuat kita bisa berkomunikasi dengan baik, dapat membantu memecahkan masalah misalnya dengan melakukan googling dan kemudian menganalisa dan memahami, hal ini juga bisa membuat kita berfikir kritis apakah hal tersebut merupakan informasi yang bisa diterima. 

Di tempat kerja literasi digital bisa berupa kemampuan riset, mudah menerima teknologi baru, dan tidak gaptek (gagap teknologi).

Kemampuan ini penting dalam dunia kerja, karna hampir semua industri sekarang tergantung pada teknologi, karna Gen Z merupakan orang orang yang mudah beradaptasi dengan teknologi baru, hal ini bisa mereka manfaatkan untuk mengambil peluang yang ada.

2. Berfikir Kritis dan Memecahkan Masalah

critical dan problem solving

Di era informasi yang serba cepat, kemampuan dalam berfikir kritis sangatlah dibutuhkan, berfikir kritis sendiri adalah kemampuan seseorang untuk kritis dan objektif dalam mempertimbangkan suatu informasi, argument, dan bukti yang diberikan (Sumber: detik.com

Adapun berfikir kritis menurut Gunawan yaitu suatu kemampuan untuk berfikir secara kompleks yang menggunakan proses diantaranya analisis serta evaluasi. berfikir kritis ini juga melibatkan cara berfikir induktif dan deduktif (Sumber: www.pelajaran.co.id) 

Berfikir kritis bukan tentang menjadi seseorang yang cerdas, tetapi berfikir kritis adalah orang yang mampu mengembangkan dan berfikir secara logis.

Hal ini membantu dalam proses pengambilan keputusan, skill ini juga berperan penting dalam mengurangi resiko kesalahan karena keputusan yang diambil sudah dipertimbangkan dengan matang. 

Manfaat berfikir kritis dalam dunia kerja 

  1. Membantu dalam pengambilan keputusan
  2. Membangun ketrampilan dalam penyelesaian masalah
  3. Menjaga keseimbangan emosional
  4. Membantu kita dalam memilah informasi

Selain itu ada juga yang Namanya problem solving atau memecahkan sebuah masalah merupakan keterampilan yang juga perlu kita miliki. 

Menurut World Economic Forum (2020), kemampuan dalam memecahkan masalah akan menjadi salah satu keterampilan paling diminati di masa depan (Sumber: www.weforum.org

Adapun cara untuk meningkatkan skill ini dengan menghadapi berbagai tantangan kecil seperti mencoba memecahkan teka-teki logika, dan bahkan belajar dari pengalaman menghadapi kegagalan.

3. Komunikasi

berkomunikasi

Walaupun Gen Z dianggap sebagai generasi yang cukup fasih dalam berkomunikasi di media social, tetapi tidak banyak dari mereka yang masih kurang percaya diri jika diminta untuk berkomunikasi secara tatap muka dan melakukan presentasi.

Komunikasi sendiri adalah proses pertukaran ide, informasi, atau pesan antara dua orang atau lebih dengan tujuan mencapai pemahaman Bersama (Sumber: www.lspr.ac.id
Komunikasi sendiri dapat dilakukan secara lisan, tulisan, dan bisa juga melalui isyarat nonverbal seperti Gerakan tubuh dan ekspresi wajah.

Ada juga sumber yang mengatakan bahwa sekitar 60% perusahaan telah memecat pekerja Gen Z yang baru direkrut.

Alasan-alasan yang sering dikemukakan adalah kurangnya motivasi, profesionalisme, keterampilan komunikasi yang buruk, dan kesulitan menerima feedback. (Sumber: LinkedIn

Hal ini menyebabkan seorang Gen Z harus memiliki skill komunikasi yang bagus, tidak hanya komunikasi yang bagus dalam media sosial tapi juga komunikasi yang bagus dalam kehidupan sehari-hari. 

Kemampuan komunikasi yang bagus mencakup kemampuan untuk berbicara dengan jelas, menjadi pendengar yang baik, dan mampu melakukan timbal balik dengan lawan bicaranya.

Dengan menguasai skill ini Gen Z dapat lebih mudah menjalin hubungan yang professional dalam dunia kerja. 

Skill berkomunikasi tidak hanya penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi penting juga dalam dunia kerja karena komunikasi yang baik dapat membangun hubungan yang baik, menyampaikan ide dengan jelas, meningkatkan kepercayaan diri, sampai memecahkan masalah dengan efektif. 

4. Manajemen Waktu

mengatur waktu

Manajemen Waktu sendiri adalah suatu proses untuk melakukan control atas Waktu dengan batas untuk melakukan tugas tertentu. ini melibatkan pengaturan dan pengendalian Waktu agar mencapai tujuan dengan efisien (Sumber: Gramedia.com

Menurut survei yang dilakukan oleh National Association of Colleges and Employers (NACE), kemampuan dalam memanajemen Waktu menempati peringkat ke-4 dalam daftar ketrampilan yang paling dicari oleh rekruter (Sumber: kompasiana

Meskipun demikian, banyak orang yang kesulitan dalam mengelola
manajemen waktu sendiri dapat memiliki beberapa manfaat seperti meningkatkan produktivitas, mengurangi stress akibat tugas yang tertunda, dan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan.

5. self-learning

self-learning

Self learning adalah proses belajar mandiri tanpa membutuhkan bantuan dari orang lain atau sumber eksternal.

Karna Gen Z yang cenderung menyukai hal-hal instan, dengan memanfaatkan self learning ini dapat melakukan pembelajaran secara fleksibel sesuai kebutuhan mereka.

Salah satu penelitian yang dipublikasikan dalam International Research Journal of Engineering (IRE) juga menunjukkan bahwa Gen Z memiliki kecenderungan individualis, hal ini juga lah yang mendorong agar kita dapat melakukan self-learning.

Perubahan teknologi yang begitu cepat membuat kita tidak bisa hanya bergantung pada orang lain untuk mengajari kita. Kita harus memiliki inisiatif untuk belajar sendiri agar bisa mengikuti perkembangan zaman.

Self learning juga sangat membantu dalam membangun keterampilan jangka panjang yang bisa mendukung pekerjaan.

6. Kepemimpinan (leadership)

kepemimpinan

Meski tidak semua orang akan menjadi pemimpin, tapi memiliki kemampuan leadership tetaplah penting. leadership sendiri mencakup kemampuan dalam memengaruhi, emberikan motivasi, dan membimbing individu lainnya untuk mencapai sebuah target. 

Kemampuan leadership tidak hanya diperlukan dalam dunia kerja saja, tetapi kemampuan dalam leadership juga diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Gen Z dapat menunjukkan bagaimana leadership itu bisa lebih mudah dalam mendapat kepercayaan.

Kalian para Gen Z dapat mulai mengasah skill ini dengan cara aktif terlibat dalam  organisasi, bisa mengambil tanggung jawab yang ada. dengan melatih kemampuan ini, kalian dapat menjadi individu yang lebih percaya diri dan siap menghada[i tantangan apapun.

7. Adaptasi

beradaptasi dengan lingkungan baru

Perubahan adalah suatu hal yang pasti akan terjadi apalagi di era global ini. teknologi yang terus berkembang mengharuskan kita sebagai Gen Z untuk menerima segala perubahan yang ada.

Skill adaptasi ini adalah keterampilan yang akan membantu kalian tetap nyaman di tengah perubahan yang terjadi.

Skill ini dapat membantu kalian dalam menerima situasi baru, bekerja dengan teknologi baru yang belum pernah dikerjakan sebelumnya, sebagai Gen Z kita perlu memiliki skill ini untuk bisa terbuka terhadap pembelajaran hal baru dan tidak takut keluar dari zona nyaman.

Dengan melatih diri untuk beradaptasi kalian akan lebih siap menghadapi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.

Kesimpulan

Gen Z merupakan generasi yang memiliki potensi besar untuk bisa sukses di era digital ini. namun, potensi tersebut hanya bisa terwujud jika mereka terus mengembangkan skill yang cocok di dunia yang serba modern ini.

Dengan menguasai skill seperti literasi digital, berfikir kritis dan problem solving, komunikasi, manajemen Waktu, self-learning, kepemimpinan, hingga adaptasi dapat membuat Gen Z tidak hanya mampu bersaing di dunia kerja tetapi di lingkungan social juga.

Jangan khawatir menjadi Gen Z, karna dengan kombinasi dari skill skill tersebut dapat membuat Gen Z memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin di era digital.