Pelajari elemen-elemen kunci seperti garis, bentuk, dan warna yang membangun desain grafis. Kuasai dasar-dasar ini untuk menciptakan karya visual yang efektif dan memikat!
Dengan elemen desain grafis yang tepat, sebuah pesan dalam konten akan semakin mudah diterima. Itu dia kenapa penting sekali untuk mengenal yang namanya elemen desain grafis.
Hal ini bukan hanya harus dipahami oleh para desainer grafis saja. Buat kamu pemilik brand, memahami elemen desain grafis bahkan dapat mempermudah proses diskusi dengan para desainer nantinya.
Apa saja elemen penting itu? Simak ulasannya di sini.
Daftar Isi
Apa itu desain grafis?
Sebelum bicara tentang elemennya, mari ketahui dahulu apa itu desain grafis. dilansir dari detik.com, Desain grafis adalah metode menyampaikan pesan visual berbentuk teks dan gambar dari komunikator kepada komunikan atau penerima pesan, jika ditilik dari bidang ilmu komunikasi.
lebih jelasnya, Desain grafis adalah proses kreatif yang menggabungkan elemen visual seperti gambar, teks, warna, dan bentuk untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan cara yang menarik dan efektif.
Sebuah karya desain pun tidak semata-mata dibuat tanpa tujuan, melainkan untuk mengomunikasikan pesan tertentu. Oleh karena itulah ada elemen dalam desain grafis yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada yang melihatnya.
Apa sih elemen desain grafis Itu?
Sebelum kita belajar tentang masing-masing elemen desain grafis, penting untuk mengetahui definisi dari “elemen desain grafis” itu sendiri.
Jadi, elemen desain grafis merupakan sebuah aspek dasar dalam penyusunan sebuah materi visual. Dengan kombinasi yang tepat, sebuah desain jadi lebih enak dipandang namun tetap informatif. Terdapat 7 elemen desain grafis yang perlu kita kenal, yaitu:
Color (warna)
Tidak hanya untuk media penyampaian pesan, warna akan membantu brand untuk membangun suasana hati pelanggan. Melalui warna pula, kita dapat menarik perhatian pelanggan.
Dalam branding, warna juga aspek yang sangat penting. Warna ini masuk ke dalam panduan sebuah brand (brand style guide).
Agar sebuah brand dapat cepat terbentuk, pada setiap desain yang dibuat harus memiliki warna yang sudah ditetapkan sebagai identitas brand. Baik itu desain pada media sosial, desain logo, desain brosur, dan desain lain yang dikeluarkan oleh brand.
Namun hati-hati dalam menggunakan elemen desain grafis yang satu ini. Penggunaan jumlah warna dalam sebuah desain harus diperhatikan. Gunakan "The rule of max 3 colors". Jika kamu berpikir dalam desain yang kamu buat memerlukan banyak warna, gunakan warna-warna turunan dari warna utamanya.
Line (garis)
Dalam desain grafis, line atau garis menduduki posisi yang sangat penting. Garis ini akan membantu kita untuk mengarahkan mata audiens dari satu titik ke titik lain. Lewat garis, kita bisa membangun ketegasan pada sebuah objek dalam sebuah desain.
Oleh karena itu, salah satu ilmu dasar desain grafis yang perlu diperhatikan adalah memahami bagaimana penggunaan garis dalam desain tersebut. Peletakan garis di tempat yang tepat, akan membantu kita untuk menyampaikan informasi kepada audiens.
Garis berguna untuk mengarahkan pandangan atau fokus mata untuk melihat elemen-elemen di dalam desain. Garis juga berfungsi membangun keteraturan pada desain dan memberikan penegasan pada setiap objek. Selain itu, garis juga dapat digunakan untuk membangun karakter objek.
Selain itu, dari garis-garis yang saling terhubung, akan muncul berbagai bentuk seperti garis lengkung, garis horizontal dan vertikal, serta berbagai macam bentuk lain.
Shape (bentuk)
Bisa dikatakan bahwa shape atau bentuk adalah elemen lanjutan dari garis. Shape adalah gabungan dari berbagai macam garis yang saling berdekatan sehingga menghasilkan bentuk tertentu.
Elemen shape memiliki berbagai macam wujud yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan desain yang akan dibuat. Shape dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu organic shapes, geometric shapes, dan abstract shapes.
Space (ruang)
Secara teknis, elemen desain grafis berupa ruang menjadi akses untuk menambahkan fokus mata atau pandangan audiens ke objek desain. Desainer biasanya menggunakan ruang untuk menentukan jarak antara bentuk objek dalam karyanya.
Anda perlu mengetahui bahwa dalam satu ruang, ada dua unsur utama desain, yakni objek dan latar belakang. Sebagai desainer, menggunakan elemen desain grafis berupa ruang ini amat penting karena dapat membantu orang lain melihat desain Anda seperti yang diinginkan.
Secara teknis, ruang berfungsi untuk menambah fokus penglihatan mata terhadap sebuah objek desain. Dengan adanya ruang, kita akan mengetahui manakah objek utama dan objek yang menjadi pelengkap dalam sebuah desain.
Typography (type)
Penggunaan tulisan, teks, ataupun tipografi dalam sebuah desain grafis adalah hal yang menjadi elemen pendukung yang cukup penting.
Tulisan-tulisan dalam desain disusun sedemikian rupa agar mempermudah saat dibaca. Akan tetapi dalam penyusunannya juga harus tetap diperhatikan nilai nilai estetikanya.
Ketika membuat sebuah desain, pemilihan font untuk headline dan body juga penting untuk disesuaikan. Pasalnya, tidak semua font akan terlihat jika digunakan untuk menuliskan body. Begitu juga sebaliknya, tidak semua font bisa digunakan untuk menuliskan headline dan menunjukkan ketegasan.
Size (ukuran)
Seperti yang sudah kita ketahui, ukuran adalah perbandingan besar atau kecil suatu objek, benda, ataupun suatu hal. Ukuran yang dimaksud disini adalah lebih mengarah pada proporsi atau perbandingan ukuran antara elemen dengan elemen lain dan dengan bagian desain lainnya secara keseluruhan.
Proporsi tersebut lebih menekankan pada ukuran suatu elemen desain yang nantinya akan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah keharmonisan dan nilai estetika pada karya desain.
Ukuran proporsi dalam desain ini berguna untuk menciptakan kontras dan penekanan atau emphasis objek. Selain itu, sama halnya dengan elemen lain, ukuran juga dapat membantu penyampaian informasi dari sebuah desain.
Texture (teksture)
Tekstur adalah wujud atau visualisasi permukaan objek yang ada pada desain. Tekstur ini adalah sebuah elemen yang digunakan untuk menciptakan imajinasi tertentu. Jadi, audiens bisa merasakan bagaimana “tekstur” dari objek hanya dengan melihatnya melalui ilustrasi desain.
Adanya tekstur akan memberi pengaruh terhadap visual desain. Lebih tepatnya sebagai efek yang akan ditimbulkan dari sebuah desain saat dilihat sehingga memberikan kesan apabila diraba akan terasa kasar, halus ataupun tekstur-tekstur lainnya. Hal ini juga akan menambah kedalaman dan daya tarik visual tersendiri terhadap hasil desain.
Kesimpulan
Setelah membaca penjelasan mengenai elemen desain grafis, kini Anda pasti paham bahwa tujuan sebuah karya desain tidak hanya sekadar estetika belaka.
Ada pesan dan makna dalam sebuah karya desain yang direpresentasikan dengan berbagai elemen, mulai dari titik, garis, bidang, ruang, warna, dan lainnya.
Karya desain pun saat ini tidak hanya untuk dipajang dalam sebuah pameran, namun juga logo perusahaan, unggahan iklan promosi produk, dan lainnya.