Hari ini adalah hari pertama saya masuk kembali ke tempat magang setelah libur selama lima hari.
Awalnya saya pikir libur sejenak dari rutinitas magang akan membuat tubuh dan pikiran saya lebih segar, tapi ternyata justru perasaan canggung, semangat, dan gugup yang saya rasakan.
Mungkin karna sudah terhitung satu bulan saya magang disini. Hal itu sudah seperti rutinitas bagi saya, jadi selama saya tidak melakukan tugas magang saya merasa seperti ada yang kurang.
Dari mulai bangun pagi dan berangkat jam 8, melakukan tugas yang diberikan seperti menulis artikel, melakukan promosi di media yang sudah ditentukan, merekam dan mengedit beberapa video untuk konten youtube syabab camp, dan menulis diary seperti yang saya lakukan sekarang.
Tidak hanya itu saja, masih banyak tugas yang bisa dilakukan selama magang di syabab camp, apalagi saya terhitung magang disini selama 6 bulan, bayangkan ilmu apa saja yang bisa saya peroleh disini selama 6 bulan tersebut.
Selama lima hari berlibur kemarin, hidup saya terasa benar-benar berbeda dari yang selama ini saya lakukan yaitu rutinitas pagi seperti alarm yang berbunyi yang mengharuskan saya berjaga, mandi dengan terburu-buru, dan berangkat dengan tergesah-gesah supaya tidak terlambat.
Dirumah saya lebih santai, saya bangun tanpa harus menatap jam dengan cemas, sarapan pun bisa dinikmati tanpa rasa terburu-buru. Saya juga punya waktu untuk melakukan kegiatan yang saya sukai. Seperti menonton, membaca, dan semua hal yang selama ini terpinggirkan karna sibuknya jadwal magang.
Yah walaupun jadwal magang hanya sampai hari jumat yang dimana hari sabtu dan minggu saya bisa bersantai, tapi saat sabtu dan minggu saya putuskan untuk menjadi hari istirahat saya yang dimana saya tetap tidak bisa melakukan kegiatan yang saya sukai.
Namun, seperti semua hal baik lainnya. Libur itu harus berakhir, alarm jam 04.15 yang berbunyi keras pagi ini Kembali menjadi suara pertama yang saya dengar setelah beberapa hari tanpa tekanan waktu.
Ada rasa enggan yang menyelinap ketika saya bangun lebih awal lagi, apalagi cuaca pagi yang mendung dan udara yang dingin membuat tempat tidur terasa lebih nyaman.
Tapi saya sadar bahwa tanggung jawab harus tetap dipenuhi.
Perjalanan menuju syabab camp terasa berbeda, biasayan saya sudah terbiasa dengan ritme perjalanan pagi yang ramai dan sedikit bising.
Namun hari ini, semuanya terasa asing. Bahkan bisa dibilang saya datang agak terlambat dari teman-teman. Yah walaupun belum waktunya untuk masuk ke ruangan.
Biasanya saat jadwal masuk ada beberapa anak magang yang di jadwalkan untuk WFA dan ada yang on site. Tapi saya tidak menyangka kalau hari ini semua bekerja secara on site.
Karna ada beberapa anak magang dari daerah lain seperti Bojonegoro dan Trenggalek yang masa magangnya akan selesai, mungkin mereka ada beberapa urusan yang perlu dilakukan sebelum kembali ke sekolah masing-masing.

Hari ini juga diawali dengan sebuah kejadian yang cukup menarik dan menegangkan, yaitu karna salah satu teman magang saya datang terlalu pagi, jauh dari waktu yang biasa kami mulai.
Awalnya saya pikir tidak ada masalah dengan hal itu, tapi ternyata kehadiran teman saya yang terlalu dini justru menganggu kagiatan mentor kami.
Mentor kami sedang melakukan aktivitas yang dilakukannya setiap pagi, namun karna teman saya datang terlalu cepat, membuat mentor kami jadi harus meladeni kebutuhan teman saya yang sebenarnya bisa ditunda hingga waktu yang sudah dijadwalkan.
Saya bisa melihat ekspresi mentor saya yang sedikit terganggu meskipun berusaha tetap professional.
Saat sesi briefing dimulai, mentor sempat menyinggung masalah kedisiplinan waktu, pelajaran yang bisa saya ambil dari hal ini adalah disiplin waktu tidak hanya soal terlambat tetapi juga tentang tidak datang terlalu cepat sehingga menganggu orang lain.
Pada hari itu kami mendapat kuliah pagi, mungkin hal ini ditujukan untuk merefresh otak kita dari libur yang panjang kemarin.
Ada beberapa materi penting yang disampaikan oleh mentor kita yaitu tentang aturan baru yang ada ditempat magang. Lebih tepatnya hitungan tugas yang baru.
Dijelaskan bahwa sekarang hitungan tugasnya dilakukan per-pekan seperti pembagian tugas juga.
Dalam seminggu berisi tugas inti yang jumlahnya hanya ada satu tugas, tugas diary setiap pekan harus selesai 2 tugas, dan tugas produk harus selesai 2 tugas.
Hal ini bagus karna memudahkan kita dalam memanajemen tugas yang perlu dikerjakan.
Kemudian kita juga dijelaskan apa saja syarat yang harus dipenuhi dari tugas tugasnya, disini saya dan teman-teman saya tidak hanya mendengarkan.
Tapi juga sambil multitasking mencatat point penting, merekam apa yang dijelaskan untuk dijadikan bahan konten di youtube syabab camp.

Karna hari itu tidak hanya sekedar menyampaikan materi tambahan, di hari itu juga ada sesi yang dilakukan sebelum menyampaikan kuliah tadi.
Salah satu tugas besar yang harus saya lakukan adalah menerima transfer akun social media yang dikerjakan oleh anak magang yang sebelumnya.
Menurut saya ini termasuk tanggung jawab yang cukup besar karna media social merupakan wajah perusahaan dalam dunia digital.
Proses ini juga memerlukan koordinasi yang baik, tidak hanya dengan mentor tapi juga dengan penanggung jawab yang lama.
Transfer akun social media berjalan dengan lancar, tidak hanya akun youtube saja tapi ada akun facebook, instagram, bahkan komunitas yang dimiliki oleh syabab camp.
Saat setelah saya login ke akun youtube dan saat kuliah yang disampaikan sudah selesai saya pun mulai mengedit konten dari kuliah yang sudah diberikan tadi.
Sebagai pemegang akun youtube yang baru saya akan lebih totalitas untuk mengembangkannya, karna hal ini sama saja memberikan saya tanggung jawab baru.
Walaupun otak saya yang selama lima hari terakhir dimanjakan dengan kegiatan yang santai tampaknya masih enggan untuk diajak melakukan aktivitas yang berat, tapi saya memutuskan untuk memaksanya.
Jadi seharian saya kerjakan untuk mengedit video dari mulai jam 10 sampai setengah 2 siang.
Hal ini menghabiskan waktu yang cukup lama karna saya perlu memotong beberapa bagian dari dalam video.
Proses editing video ternyata bisa dibilang cukup melelahkan, karna kita harus mendegarkan baik baik saat mulai memangkas bagian tertentu, hal ini juga memaksa saya untuk memutar terus apa yang dikatakan.
Saya merasa mulai frustasi karna pekerjaan yang bisa saya kerjakan dalam waktu yang singkat kini terasa lebih lambat.
Mungkin ini juga termasuk efek dari libur lima hari kemarin, tetapi perlahan lahan saya mulai menemukan kembali ritme kerja yang sempat hilang.
Menjalang siang saya merasa suasana kembali seperti biasanya, terasa nyaman dan santai, tugas satu persatu pun mulai selesai. Saat akan pulang anak magang yang akan keluar mulai meminta tanda tanggan untuk jurnal mereka, di waktu ini terjadi beberapa canda tawa antara kami.
Saat perjalanan pulang menuju kos saya mulai merenungkan meski sempat terasa asing di pagi hari, perlahan-lahan saya bisa kembali menyesuaikan diri dengan ritme kerja di tempat magang.
Kejadian teman saya yang datang terlalu cepat, mentor yang menyampaikan materi dengan inspiratif, beberapa tugas yang harus saya kerjakan, serta menerima tanggung jawab besar dalam transfer akun media social.
Semuanya menjadi pelajaran berharga bagi saya.
Saya menyadari bahwa dunia kerja, termasuk magang adalah tempat yang penuh dengan tantangan dan pelajaran. Setiap hari selalu ada hal baru yang bisa dipelajari, baik dari kesalahan maupun dari keberhasilan.
Hal ini menjadi pengingat bahwa tanggung jawab, disiplin waktu, dan komunikasi yang baik adalah kunci untuk membuat hari kerja menjadi lancar.
Dengan semangat yang baru, saya siap untuk menghadapi hari-hari magang berikutnya.
You are not authorised to post comments.