Setiap pertemuan di Mentorship Syabab Camp selalu menyimpan berbagai hikmah dan inspirasi yang tak terduga. Dalam suatu percakapan di grup WhatsApp, seorang mentor mengutarakan kata-kata sederhana namun memiliki makna mendalam, menciptakan semangat dan ide segar.
Pesan pertama dari mentor mengajarkan bahwa kekuatan mendengarkan tak boleh diremehkan. "Kadang dengan ada yang mau mendengarkan sudah cukup bikin semangat lagi." Mendengarkan dengan tulus bukan hanya tindakan kecil; itu adalah kunci untuk menginspirasi dan memberikan semangat pada orang lain.
Mentor juga menyoroti pentingnya "merefresh pelajaran." Dengan berbicara, kita secara otomatis bisa teringat kembali pada visi dan misi yang pernah diucapkan. "Lek gak diapak apakne nggladrah nyandi nyandi pikiran, otomatis koyok gak terkunci rencana-rencana sing wis dijalani." Ini adalah cara yang menyenangkan untuk menjaga semangat dan tujuan hidup.
Percakapan itu juga mengeksplorasi konsep merenung dan mengenang masa lalu. "Akhirnya muncul ide baru, diplanning, dan dibuat tools baru." Ide-ide segar ini muncul karena proses pemikiran yang terbuka dan kreatif. "APe njalani mlaku maneh pikiran, muncul ide baru lagi... terus... tak sengaja sering juga balik lagi pikiran... ealah, ternyata wis pernah sekian tahun yang lalu ide ini..."
Dalam setiap kalimat, kita bisa merasakan jiwa ilmu dan kebijaksanaan yang terpancar dari mentor tersebut. Pesan sederhana ini mengajarkan kita bahwa inspirasi seringkali muncul dari tempat-tempat tak terduga, dan merenung tentang pengalaman masa lalu dapat membawa kita pada ide-ide baru yang mengagumkan.
Kisah dari Mentorship Syabab Camp bukan hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang kekuatan mendengarkan dan refleksi diri. Di dunia yang penuh gejolak ini, pesan ini menjadi pengingat akan keindahan proses belajar dan tumbuh bersama.