• Durasi waktu baca karya: 15 menit
inside out 2

Karna aku termasuk orang yang suka mengisi waktu luang dengan kegiatan yang aku sukai seperti membaca komik atau bahkan novel, mendengarkan musik dan podcast, menonton daily vlog di youtube, sampai menonton film.

Kira kira saat tahun 2024 kemarin aku membaca sebuah twit dari salah satu akun di twitter tentang film film baru yang akan rilis pada tahun itu, salah satunya adalah film inside out 2 ini. pernah juga saat disekolah temanku mengatakan bahwa kepribadian ku mirip karakter riley yang ada di film ini.

Hari ini aku menonton film inside out 2 dan jujur ini salah satu pengalaman yang membuat aku kepikiran, sebenarnya aku sudah banyak mendengar tentang film pertamanya, tapi entah kenapa aku belum sempat menontonya pada saat itu.

Jadi bisa dibilang aku tidak berekspektasi tinggi sama film yang aku tonton kali ini. tapi ternyata wow, aku tidak menyangka kalau film ini bakal ngasi aku perspektif baru yang benar-benar mengubah cara aku dalam melihat emosi, pikiran, dan hubunganku dengan diriku sendiri.

Dari awal film ini, aku sudah terhanyut. Ceritanya masih berpusat pada riley gadis yang sekarang sudah remaja. ada perubahan besar pada hidupnya terutama karna dia banyak menghadapi hal baru seperti mulai masuk di sekolah menengah, menghadapi lingkungan pertemanan yang berbeda, dan tekanan buat menjadi dewasa.

Tapi hal yang membuat aku terkesan adalah bagaimana film ini memperkenalkan emosi baru yang kita rasakan saat sudah beranjak remaja. Bayangin deh, emosi yang selama ini aku kira cuman ada marah, sedih, takut, jijik, dan bahagia ternyata gak sesederhana itu.

Karna di film yang kedua ini ada tambahan emosi yang kompleks seperti rasa malu, iri, cemas, dan bosan. Mereka gak cuman muncul begitu saja tapi mereka dijelaskan dengan cara yang relatable banget sama kehidupan kita.

inside out 2
inside out 2

Aku jadi mikir berapa kali aku menyangkal perasaan yang 'gak enak' kayak rasa malu atau iri. aku sering banget merasa kalau emosi-emosi itu harus dihindari karena bikin aku gak nyaman.

Tapi lewat film ini aku sadar kalau perasaan itu sebenarnya bagian dari hidup,dan mereka justru punya fungsi yang penting.

Misalnya rasa iri bisa menjadi sebuah dorongan buat aku berkembang, jadi mungkin selama ini aku terlalu keras sama diri sendiri dengan memaksa selalu bahagia dan menekan emosi yang lainnya.

Ada satu adegan di dalam film ini yang benar-benar nempel di kepala, saat riley yang lagi struggling dengan perasaan gak percaya diri, akhirnya bisa menerima rasa takut dan malu yang selama ini berusaha coba dia jauhi.

Disitu aku mulai ngerti kalau gak apa apa banget kita merasa takut atau bahkan malu, karena itu semua termasuk dalam proses belajar. kadang kita terlalu fokus pada hal negatif yang ada di dalam emosi itu sampai lupa kalau dibaliknya ada sesuatu yang berharga. 

Film ini juga bikin aku refleksi soal kebiasaan ku dalam menghindari konflik. Karna aku termasuk tipe orang yang lebih sering memendam perasaan karena gak mau bikin orang lain merasa gak nyaman ketika berada di dekat ku.

Tapi setelah nonton film ini aku jadi sadar kalau konflik itu gak selalu buruk, kadang itu termasuk cara kita buat memahami diri sendiri dan orang lain.

Dan aku suka saat dimana film ini menunjukkan bahwa konflik itu gak harus dihindari, tetapi dihadapi secara sehat. Disitu aku mulai berfikir bahwa aku seharusnya bisa lebih jujur sama perasaan ku ke orang lain, bukannya selalu memendam.

menonton film
ketika menonton film inside out 2 

Hal lain yang menarik dari film ini adalah gimana mereka menunjukkan 'pikiran yang berubah setiap waktu'. Misalnya memori yang tadinya membahagiakan bisa menjadi terasa menyedihka.

Karna kita akan selalu mengenang pengalaman yang membahagiakan tersebut. Ada banyak momen dimasa lalu yang terasa pahit tetapi sekarang kita melihatnya menjadi sesuatu yang berharga. 

Setelah menonton film ini aku ngobrol sama temen ku yang sama-sama memiliki hobi menonton film seperti aku. dia juga bilang kalau film ini membuat dia sadar bahwa kita gak bisa terus terusan membohongi diri kita sendiri tentang perasaan apa yang kita rasakan.

Kita tidak bisa terus-terusan menekan diri kita sendiri untuk selalu bahagia. Film ini seperti mengajarkan kalau kita harus menerima semua perasaan yang kita rasakan apa adanya tanpa menghakiminya.

Yang paling menyentuh di film ini adalah pesannya tentang 'menerima sebuah perubahan' riley yang dulu hanya tau emosi dasar, sekarang harus menghadapi kompleksitas hidup yang lebih rumit.

Aku juga merasa seperti itu, karna hidup gak sesimpel waktu kita kecil, dan semakin kita dewasa malah semakin banyak hal yang harus kita pelajari tentang dunia, orang lain, dan diri kita sendiri.

Film ini membuat kita punya resolusi baru tentang bagaimana kita harus menerima perasaan kita sendiri, bagaimana kita belajar jujur sama diri sendiri dan orang lain, bagaimana kita harus berhenti menghakimi emosi negatif sebagai sesuatu yang buruk, sebaliknya kita bisa melihat itu semua sebagai pelajaran dan peluang untuk tumbuh.

Pelajaran yang bisa aku dan kalian ambil adalah bagaimana menerima diri sendiri, sepenuhnya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya

You are not authorised to post comments.

Comments powered by CComment