• Durasi waktu baca karya: 15 menit

Hari ini saya dan teman teman saya diberikan materi atau penjelasan dari beberapa tools baru yang ada di website syabab camp.

Tentunya kita tidak bisa langsung tau tools ini untuk apa tools yang itu untuk apa. Maka dari itu hari ini saya dan teman teman saya diberikan penjelasan tentang cara pengoprasiaan dari tools yang baru.

Hal ini supaya bisa mempermudah kita dalam mengerjakan tugas yang diberikan, serta ada juga penjelasan tentang pembagian tiga jenis konten.

Saya dan teman-teman diberikan penjelasan bahwa kita sedang berada dalam fase dimana fokus utama adalah tugas dalam menulis artikel, membuat konten produk, dan menulis diary harian. 

fokus pengerjaan

Awalnya saya agak bingung bagaimana cara membedakan penulisan antara ketiga jenis konten tersebut. Tetapi untungnya mentor saya hari ini memberikan instruksi yang cukup detail tentang ketiganya. 

Tidak hanya tools, tapi kita juga ditunjukkan spesifikasi agar artikel, diary maupun konten produk bisa dianggap sudah memenuhi syarat, atau bisa dibilang itu adalah bagian-bagian penting yang harus dimiliki dalam sebuah artikel.

Karna dari ketiga itu masing-masing mempunyai karakteristik dan penyampaian yang berbeda. 

Artikel

Kita dijelaskan kalau artikel itu harus ditulis dengan struktur yang rapi dan informatif. Disini juga memiliki aturan khusus untuk menyertakan gambar header di bagian paling awal artikel, supaya seragam dengan artikel yang sudah ditulis oleh kakak-kakak magang yang lainnya.

Kita juga sempat dijelaskan tentang bagaimana menggunakan potongan gambar yang muncul sebagai intro diawal sebelum artikelnya sendiri ditampilkan.

Jadi pembaca tidak langsung melihat isi keseluruhan dari artikel, kalau mereka tertarik dan mengklik artikel tersebut barulah konten full-nya ditampilkan.

Hal ini menjadi catatan penting buat saya karna bisanya saya lebih fokus pada isi dari tulisan tanpa terlalu memikirkan tampilan visualnya.

Konten Produk

Kedua kita dijelaskan tentang konten produk. Ini cukup berbeda dengan konten artikel pada umumnya.

Karna kalau konten artikel biasa lebih fokus pada isinya yang informatif, sedangkan konten produk lebih fokus pada isinya yang menjelaskan sebuah produk atau layanan yang ingin dijual.

Ada juga penjelasan tentang hard selling dan soft selling, jika hard selling adalah konten yang isinya benar benar informasi lengkap dari sebuah produk, didalamnya bisa saja menjelaskan tentang deskripsi, fitur, manfaat, hingga keunggulannya.

Soft selling sendiri bisa saja penjualan dikemas atau disampaikan dalam bentuk storytelling.

Kemudian penulis bisa menyantumkan sebuah promosi di dalam tulisannya tadi, jadi bisa dibilang tidak secara terang-terangan dalam menjual produk tersebut. 

Disini saya belajar bahwa menulis konten produk tidak boleh membosankan. Kita harus memiliki sentuhan kreatif supaya pembaca langsung tertarik.

Selain itu kita juga dijelaskan kalau gambar produk harus disertakan supaya konten bisa lebih menarik.

Diary

Kemudian ada juga diary, dibagian ini dijelaskan kalau kita bisa menulis secara bebas dan menyenangkan, tidak terikat oleh SEO.

Di diary ini kita diberikan kebebasan dalam berekspresi disebuah tulisan, tetapi harus tetap ada ciri khas yang membuat tulisan itu menarik untuk dibaca.

Level Karya

Selain tiga jenis konten tadi, saya dan teman teman juga diberikan penjelasan tentang level karya yang ada dalam penulisan di web syabab camp ini.

level karya

Hal ini di level kan berdasarkan pemahaman dan kemampuan kita saat itu, ada empat level yang saya pahami dan dijelaskan dengan rinci yaitu

  • Dasar: untuk yang baru belajar menulis selama dua pekan pertama, biasanya level ini masih banyak memerlukan bimbingan dan masukan dari mentor.

  • Newbi: kalau kita sudah mulai paham dasar-dasarnya dan mampu menulis dengan struktur yang lebih rapi, maka kita akan berada di level ini.

  • Menengah: ketika sudah mulai bisa membuat konten yang lebih kompleks dan memahami SEO, di level ini sudah mulai belajar memasukkan metadata dan kata kunci yang relevan.

  • Mandiri: kalau sudah bisa mengerjakan semua pekerjaan tanpa perlu banyak asistensi dan tahu caranya memasukkan data dalam sebuah tulisan.

Pembagian level ini cukup membantu dalam hal memetakan sejauh mana kemampuan kita dalam berkembang.

Bisa di bilang saya cukup suka dengan konsep ini karna hal ini memotivasi saya untuk terus belajar demi meningkatkan level. 

Selain level karya, ada juga pembahasan tentang metadata dan kata kunci yang harus dimasukkan dalam sebuah artikel.

Jujur saja hal ini cukup kompleks menurut saya, tapi saya paham kalau hal itu penting banget untuk optimasi SEO.

Setiap konten yang dibuat harus memiliki kata kunci yang relevan agar bisa lebih mudah ditemukan di google.

Bahkan ada penekanan untuk melakukan ping dan promosi secara organik agar konten dapat lebih cepat tersebar.

direktori konten

Kita juga diajarkan tentang pengelolaan direktori dari sebuah konten. Semua hasil kerja nanti akan disimpan dalam direktori khusus.

Dengan begini, semua karya yang sudah dibuat akan tertata dengan rapi dan mudah dalam pengaksesan. Ini penting untuk menjaga agar tidak ada konten yang tercecer atau hilang. 

Yang menarik lagi adalah bagian portofolio desain dan video. Misal kalau saya punya karya desain foto atau video, nanti bisa dipajang langsung di bagian tersebut. 

upload karya

Jadi, hasil karya saya bisa langsung dilihat oleh orang lain. Untuk video, ada instruksi khusus untuk mengambil sumber dari YouTube. Ini sangat mudah karena tinggal memasukkan link saja.

Satu hal yang sangat ditekankan disini adalah menjaga ciri khas dari setiap tulisan. Baik itu artikel, konten produk, maupun diary, semuanya harus punya gaya yang mencerminkan identitas kita sebagai penulis. 

Menjelang akhir instruksi, ada pembahasan tentang fokus pengerjaan. kita diminta untuk benar-benar fokus pada tiga jenis konten ini dulu sampai semuanya selesai. 

Nggak perlu berpindah ke hal lain dulu kecuali kalau memang diminta. Saya paham maksudnya, karena terlalu banyak multitasking malah bikin pekerjaan jadi tidak maksimal.  

Hari ini saya merasa mendapat banyak insight baru tentang cara mengelola konten dengan lebih terstruktur.

Meskipun awalnya terasa cukup rumit, tapi saya yakin kalau saya terus konsisten mengikuti panduan ini, lama-lama semuanya akan terasa lebih mudah.  

Saya belajar bahwa dalam setiap proses kreatif, ada tahap belajar yang tidak bisa dilewati. Meskipun terlihat teknis dan membingungkan di awal, semua itu akan terasa lebih mudah seiring berjalannya waktu.

Kalian bisa lihat video dibawah ini jika ingin mengetahui penjelasan lebih lengkapnya!

 

You are not authorised to post comments.

Comments powered by CComment