Ya sudah, saya meminta mereka untuk membuat Surat Permohonan. Akhirnya pada hari Kamis kemarin, pas alhamdulillah saya agak senggang di proyek Amanah Solution, saya bisa menyempatkan diri untuk mewawancarai mereka.
Beberapa hari yang lalu, saya kembali menerima calon Peserta Syabab Camp. Mereka menginginkan gabung di Syabab Camp untuk periode Januari - April 2023.
Ya sudah, saya meminta mereka untuk membuat Surat Permohonan. Akhirnya pada hari Kamis kemarin, pas alhamdulillah saya agak senggang di proyek Amanah Solution, saya bisa menyempatkan diri untuk mewawancarai mereka.
Wawancara terlaksana di sore hari, antara jam 15.30 s/d maghrib.
Awalnya 4 siswa, kemudian setelah pulang minta tambahan 3 siswa lagi. Jadi totalnya menjadi 7 siswa. Hanya saja yang 3 siswa masih belum sempat saya wawancarai. Semoga segera.
Setelah basa-basi beberapa menit untuk mencairkan suasana, saya langsung to the point.
“Baiklah, kita mulai ya… Apa yang menjadi keahlian dari masing-masing kalian? Maksud saya yang kira-kira kalian merasa suka atau lebih jago dibanding yang lain dalam bidang tersebut.” saya memulai percakapan.
Kemudian mereka bercerita.
Ada yang bercerita bahwa dia seneng sekali ngoding, sampai lupa waktu. Ada yang mengatakan dia suka desain. Ada yang suka animasi, ada pula yang menyatakan suka potografer.
Saya dengarkan saja mereka bercerita. Sambil sesekali saya bertanya agar meningkatkan antusias mereka bercerita.
Ternyata anak-anak ini lumayan menurut saya. Kalau periode sebelumnya anak-anak cenderung takut-takut, dimana biasanya ada juru bicaranya dan kebanyakannya diam, ini lain.
Semua keempat anak begitu antusias. Mereka semua bicara. Dan bicara yang berkualitas, tidak asal. Ini yang bikin saya optimis.
“Bagaimanapun saya ingin begitu kalian masuk ke sini harus bisa mengerjakan proyek bisnis”, saya memulai mengarahkan. .
“Maksudnya bagaimana pak?” jawab anak-anak.
“Nah, dari ide proyek bisnis tersebut kalian harus bisa menelurkannya ke dalam bentuk rencana yang tertulis, kemudian bisa dieksekusi dalam “kendaraan” promosi.
Saat ini banyak sekali platform yang bisa kalian gunakan sebagai kendaraan promosi. Paling mudah ya sosmed. Misal facebook, instagram, atau tiktok.”
“Bisa dijelaskan lebih jauh?” anak-anak bertanya kembali.
“Gini. Pada dasarnya jaman sekarang buanyak sekali platform yang biasa dipakai masyarakat. Seperti yang sudah saya sampaikan tadi contoh-contohnya adalah berbagai medsos.”
“Nah, berbagai platform tersebut sangat powerfull sebenarnya kalau kita gunakan untuk bisnis. Mengapa ? Karena bisa menjangkau banyak orang, massal. Artinya ketika kita punya keahlian tertentu, atau kesukaan tertentu, atau bahkan jualan tertentu, akan bisa dengan mudah menjangkau banyak orang.
Hanya perlu pandai-pandainya kita saja menggunakannya.” saya menerangkan, disambut mereka dengan manggut-manggut yang entah apa maksudnya (memang paham ataukah sengaja agar saya senang aja? Gak tau saya hehe…).
“Kita sekolah lho ending-endingnya juga buat cari duit. Betul ndak? Sementara itu duit bisa dicari dengan tanpa keahlian yang diajarkan sekolah juga.
Apalagi di jaman sekarang, banyak platform yang bisa kita gunakan untuk mengkomunikasikan keahlian kita agar dapat klien, atau duit tentu saja. Betul ndak? ”
“Iya pak. Saya sangat antusias terhadap program ini. Hanya saja kami kawatir bagaimana nanti bimbingannya?”
“Bimbingannya ada disana.”
“Maksud saya gini pak, kan di tempat lain banyak juga yang ditinggalkan. Cuman dikasih tugas abis itu gak ada bimbingan. Langsung setoran tugas di akhir pembelajaran. Kan kita jadi gak tau mana yang benar dan mana yang salah.”
Saya tidak terlalu kaget, di tempat lain memang program magang ke tempat yang “seriusan”. Di tempat saya kan agak kurang serius. Hahaha… Ndak gitu juga.
Maksudnya di tempat lain terutama di perusahaan besar, sudah ada job desc nya masing-masing pegawai yang harus ditunaikan dimana biasanya ndak ada bagian khusus yang ditugaskan membimbing anak magang, jadi job desc utama tentu bekerja sesuai SOP.
“Oh gitu. Ndak, insyaAllah saya akan membimbing. Ya walaupun tidak mesti tiap hari ketemu. Karena saya juga ada kesibukan lain.
Selain membimbing kalian saya juga mencari nafkah untuk keluarga diri dan saya sendiri. Jadi ya gak harus tiap hari. Gakpapa ya. Tapi yang jelas tetap akan saya bimbing di sela-sela kesibukan saya.” lanjut saya.
“Harapan saya, begitu kalian lulus dari sini, kalian sudah lanyah dalam update konten untuk web bisnis kalian dan juga bagaimana metode share ke sosial media yang telah kalian pilih platformnya tersebut.”
“Oh begitu pak… iya kami antusias kalau begitu.” sahut mereka
Dialog di atas adalah dialog singkat yang bisa saya tulis. Di kenyataannya ya jauh lebih panjang tentunya. Selingi ketawa canda juga pastinya.
Jadi intinya materi di Syabab Camp saya kurikulumkan harus berdasarkan project. Project ini macem-macem, tergantung dari minat, bakat, dan juga kesukaan siswa. Baru kalau mentok, akan saya kasih judul project nya.
Bahkan setiap orang harus bisa mengkomunikasikan project-nya ke orang. Hal ini bertujuan agar orang paham spesialisasi anda.
Seahli apapun anda di bidang tertentu, orang tidak akan bisa mengenal anda tanpa anda memiliki keahlian dalam mengkomunikasikan.
Kalau misalnya anda tidak ahli, anda bisa mengangkat orang yang ahli, dan anda bisa mendapatkan fee dari hal tersebut.
Contoh paling jelas adalah menjadi marketing/ makelar produk orang. Ini adalah bentuk dari mengkomunikasikan keahlian orang.
Demikian juga jika anda adalah seorang yang ahli dalam membuat produk tertentu, atau anda ahli hal tertentu, atau anda memiliki bakat tertentu yang tidak dimiliki orang lain atau orang lain tidak sejago anda dalam bakat tersebut… maka anda harus mengangkat orang yang bisa mengkomunikasikan keahlian anda tersebut.
Seperti misalnya jika anda memiliki talenta tertentu. Maka anda harus memiliki manager. Seorang artis juga memiliki manajer. Demikian juga seorang pembicara, bahkan seorang ustadz juga.
Gimana klo jadi manajer artis saja? Tapi saya ndak mau, gimana klo manager ustadz aja ? Lebih menarik kayaknya.
Nah, di Syabab Camp ini anda diajari bagaimana meng-handle project dan mengkomunikasikannya.
Sehingga pada saatnya menghasilkan sesuatu untuk anda. Dan andapun pada akhirnya memiliki channel kontribusi untuk umat. Sesuatu yang membuat anda bermanfaat untuk umat.
Apalagi di jaman sekarang, dimana dunia digital sudah sangat berkembang yang mana insyaAllah akan semakin berkembang lagi dalam beberapa tahun ke depan.
Maka berbagai platform yang ada saat ini harus bisa kita berdayakan untuk kepentingan kita tersebut.
Kongkritnya, setiap peserta Syabab Camp harus memiliki website dan akun platform pilihan untuk menjadi channel mengkomunikasikan karya dan kontennya ke publik.
Website tentunya sangat diperlukan sebagai dokumentasi semua karya dan konten dimana tampilan dan strukturnya bisa di customize sesuai dengan keinginan dan konsep yang hendak kita tuju. Website harus ada mengingat inilah platform kita sendiri.
Adapun medsos biasanya sangat tergantung pada pemiliknya. Banyak kasus banned dimana parameter banned ini benar-benar disesuaikan dengan selera ataupun visi dari sang pemilik platform.
Maka dari itu saya selalu menyarankan kepada semua peserta harap memiliki website. Adapun medsos jadikan sebagai sarana mengkomunikasikan saja dan sedikit-sedikit membantu brandingnya.
Dari sana bimbingan akan terus dilaksanakan. Step by step terus dibimbing dan diarahkan.
Semoga Syabab Camp bisa menjadi trigger anak-anak pakar komunikasi ke depannya.
<< Tanya Lebih Lanjut >>
0895-3536-98866