Kesalahan dalam menulis seringkali dialami oleh para penulis, baik penulis profesional maupun penulis pemula. Bagi para penulis Anda harus banyak-banyak berlatih dan jangan pernah merasa lelah. Kesalahan penulis adalah hal yang wajar.
Apalagi untuk pemula, entah dari tanda baca, typo, atau kesalahan kata sambung. Ada dua hal yang harus diterapkan bagi para penulis.
Yang pertama yaitu penjiwaan, jika tidak memiliki jiwa maka akan kosong dan menjadikan pembaca susah untuk memahaminya.
Yang kedua yaitu tata bahasa, jika tata bahasa tidak sesuai maka menyebabkan pembaca susah untuk memahaminya.
Daftar Isi
Berikut ini 10 kesalahan yang perlu Anda hindari saat menulis.
Penulisan Judul
Judul adalah jalan masuk menuju tulisan. Sebelum membaca isi, orang pasti akan membaca judul terlebih dahulu.
Banyak penulis yang mengabaikan aturan dasar dalam penulisan judul. Misalnya penulisan kata sambung dan kata depan. Huruf pertama dari setiap kata harus ditulis dengan huruf besar, kecuali kata sambung dan kata depan.
Jika kata sambung dan kata depan berada di awal kalimat, maka huruf awalnya ditulis dengan huruf kapital.
Tanpa judul tulisan akan terasa hampa dan tidak menarik, keberadaannya membantu pembaca untuk menentukan akan membaca tulisan itu atau tidak.
Supaya lebih paham mengenai penulisan judul yang benar, maka kita harus mengenal judul dan fungsinya. Melalui judul tersebut, pembaca akan mendapatkan informasi mengenai ringkasan dari isi karya tulis.
Melalui judul inilah calon pembaca bisa menilai apakah isinya bagus atau tidak, menarik atau tidak, sesuai kebutuhan atau tidak, dan lain sebagainya.
Adapun fungsi judul dalam penulisan artikel adalah sebagai acuan atau gambaran karya tulis dan sebagai ide pokok yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Jadi, ide pokok tidak hanya ada di dalam setiap paragraf bacaan, tetapi juga bisa ditemukan dalam judul. Penulisan judul yang menarik maupun unik dapat menarik perhatian pembaca untuk membaca. Dalam hal ini, judul merupakan salah satu komponen terpenting dalam suatu karya tulis.
Judul Artikel Kurang Menarik
Selain penulisan EYD judul, yang harus diperhatikan adalah judul artikel, jika judul artikel kurang menarik maka akan memberikan dampak yang buruk bagi isi artikel tersebut.
Meskipun isi artikelnya bagus, tetapi judulnya kurang menarik tentu akan membuat orang tidak tertarik untuk membacanya, karena awal mula yang dibaca yaitu judul artikelnya. Cara menentukan judul yang menarik menjadi tantangan sendiri bagi penulis.
Ada banyak cara yang dilakukan para penulis, misalnya memilih judul dari awal mula tulisan, ada juga penulis yang menemukan inspirasi judul di tengah kerja menulis, bahkan ada yang baru menemukan ide ketika selesai menulis.
Jika mengalami kesulitan saat membuat judul, kita bisa menggunakan tips-tips untuk menentukan dan memilih judul artikel yang menarik. Yaitu dengan mencakup pokok pikiran dalam tulisan. Untuk menentukan pokok pikiran dalam tulisan, ambillah kata kunci.
Misalnya, dalam tulisan kesehatan bertema bahaya merokok bagi kesehatan. Penulis bisa mengambil kata kunci “merokok” lalu menggabungkannya dengan topik lain dalam tulisan, seperti “memperpendek usia”. Jika digabungkan dalam judul menjadi, ”Merokok dalam Memperpendek Usia”.
Selanjutnya, dalam membuat judul cara menentukan judul artikel yang menarik ialah tidak bertele-tele dan mudah dipahami. Judul yang terlalu panjang namun tidak mewakili tulisan, justru akan mengurangi minat baca.
Judul yang bertele-tele biasanya berawal dari penulis yang kurang memahami maksud dari tulisannya sendiri. Memilih judul yang menarik memang penting, tetapi jangan melupakan bagian terpenting dalam menulis, yakni esensi dari tulisan. Percuma jika judul menarik, tapi ketika dibaca isinya justru mengecewakan.
Fungsi penting dalam penulisan judul yang benar, yaitu menggambarkan isi dari tulisan tersebut. Calon pembaca bisa menilai kualitas tulisan, kesesuaian dengan kebutuhan, maupun kesesuaian dengan selera. Umumnya orang memilih bacaan lewat judul, jika dianggap sesuai, maka akan dijadikan sebagai pilihan.
Tidak Ada Target Menulis
Kesalahan yang sering terjadi adalah tidak menentukan target menulis. Target menulis adalah tujuan dalam menulis atau bisa disebut juga dengan impian kita dalam menulis.
Jika kita tidak memiliki target maka menulis pun jadi malas-malasan. Target atau tujuan akan membuat kita menjadi semangat untuk menulis, karena kita punya impian yang besar suatu hari nanti. Memasang target tersebut bisa jadi hal yang tepat untuk membiasakan diri menulis dan menjadi terampil.
Target dan tujuan menulis contohnya “membuat buku” hasil karya Anda sendiri. Karena dengan membuat buku , maka tulisan-tulisan Anda akan tersebar dan dapat dibaca oleh banyak orang.
Dan bonusnya ada akan mendapatkan uang atau royalti dari hasil jualan buku Anda yang sudah laku dibeli. Apalagi kalau buku Anda menjadi “buku best seller”, maka Anda akan mendapat rezeki yang lebih banyak. Selain mendapatkan uang, Anda juga menjadi terkenal sebagai penulis buku.
Untuk mencapai target, kita harus membangun kebiasaan menulis agar lebih konsisten. Membangun kebiasaan menulis merupakan hal yang harus dilakukan dan juga menjadi kegiatan yang tidak boleh ditinggalkan.
Pada dasarnya, menulis merupakan keterampilan dan kebiasaan. Tentu saja saat memulai menulis, penulis tidak langsung bisa menulis dalam jumlah kata yang banyak. Diperlukan berbagai proses agar penulis sampai titik bahwa menulis ribuan kata adalah hal yang biasa.
Membangun kebiasaan menulis merupakan hal yang dibutuhkan agar penulis bisa lebih mudah dalam menulis dan juga menciptakan suatu tulisan dengan baik.
Membuat Outline (Kerangka) Terlebih Dahulu
Kesalahan ini sering terjadi ketika hendak membuat tulisan. Sebaiknya kita membuat outline terlebih dahulu supaya ceritanya tidak melebar kemana-mana atau tidak fokus dengan tujuan tulisannya.
Kita harus memahami apa yang akan kita tulis dan membuat list/ daftar poin-poin yang kita dapatkan dari tema tersebut.
Fungsinya adalah selain membuat kita tidak lupa dengan urutan yang akan dibahas, juga dapat memastikan bahwa kata kunci yang kita tulis sudah benar dan tidak melenceng dari pembahasan.
Kemudian mengembangkan setiap tulisan tersebut menjadi sebuah cerita. Dengan membuat outline, kita bisa mencari materi pembantu untuk tulisan kita.
Hal yang harus kita praktikkan untuk membuat kerangka tulisan yaitu memahami struktur tulisan. Setiap artikel terdiri dari tiga struktur, yakni ada pembuka, isi, dan penutup.
Pahami apa saja poin-poin yang harus dimasukkan ke dalam tiga hal tersebut. Harapannya, agar pembaca dapat menentukan apakah artikel tersebut sudah sesuai dengan kebutuhannya.
Meskipun begitu, aturan ini tidak begitu kaku diterapkan, terutama untuk artikel yang sifatnya lebih timeless alias isi tulisan masih relevan dibaca sepanjang waktu. Yang terpenting, pada paragraf pembuka, berikan intro yang jelas. Isi artikel mengandung setidaknya 70% dari satu artikel. Artinya, mengisi konten isi dengan tulisan yang menarik dan sesuai dengan judulnya.
Yang terakhir, buatlah kalimat penutup yang bisa memberikan kesimpulan secara singkat dan mengajak pembaca untuk mengunjungi website-mu bila perlu. Dengan demikian, tulisan tidak hanya memberikan informasi dan edukasi saja, tetapi juga mengandung soft-selling.
Membaca Ulang Hasil Karya
Jika masih malas untuk membaca, maka jangan harap tulisan Anda bagus. Bagi pemula sebaiknya di baca sampai lima kali, bacanya harus detail satu demi satu kalimat.
Agar tulisan Anda semakin bagus dan enak dibaca, maka Anda bisa membeli buku tips menulis atau bisa juga mencari melalui internet. Kemudian jangan lupa Anda praktikkan isi dalam buku tersebut. Begitu pun jika kita rajin membaca maka kita akan mengetahui letak kesalahannya.
Manfaat membaca akan mendorong penulis untuk tidak cepat berpuas diri dengan sebatas menghasilkan karya tanpa memperkaya dengan asupan dari sumber lainnya.
Aktivitas membaca berperan untuk mengembangkan potensinya secara optimal, kebuntuan ide bisa dipecah dengan cara membaca sumber yang tepat, dan keruwetan pikiran bisa diurai lewat aktivitas yang sama.
Manfaat yang langsung terasa saat kita membaca adalah bertambahnya kosakata. Koleksi kata tersebut bisa kita manfaatkan untuk membuat tulisan semakin bervariasi. Dengan membaca, bukan hanya kosakata dan keterampilan berbahasa yang bertambah.
Wawasan juga akan meningkat karena kita belajar hal baru atau memperdalam hal-hal yang sudah kita kenal sebelumnya. Yang terpenting dan harus ditanamkan dalam diri, sebenarnya rumus menulis itu sangatlah sederhana. Semakin kita banyak membaca dan praktik, maka tulisan kita semakin bagus dan enak dibaca.
Mood Berantakan
Mood berantakan bisa mengganggu kita saat menulis, hal ini merupakan hal wajar yang dialami oleh seorang penulis.
Bad mood seringkali menjadi kendala atau penghambat sehingga seseorang tidak bisa menyelesaikan targetnya, termasuk saat teknik menulis.
Gangguan akibat bad mood akan menghancurkan niat seorang penulis untuk menyelesaikan karyanya. Bad mood bisa menjadi alasan bagi seorang penulis untuk tidak merampungkan pekerjaannya.
Dampaknya beragam, bisa saja si penulis akan merasa tidak memiliki inspirasi atau ide untuk ditulis karena sedang tidak mood.
Selain itu, ia akan merasa tidak berselera untuk menulis sehingga yang ada di pikirannya akan dituangkan sekedarnya, kemudian hasilnya akan berantakan.
Ketika teknik menulis buku, mood yang bagus menjadi hal yang mempengaruhi si penulis dalam bekerja. Ide dan inspirasi cemerlang biasanya lebih cepat datang ketika si penulis sedang dalam mood yang baik.
Mood yang baik juga mengantarkan penulis untuk menyelesaikan karyanya dengan baik. Mood begitu diandalkan sehingga kebanyakan orang, termasuk penulis terkadang akan bergantung pada hal tersebut dalam bekerja.
Cara untuk mengatasi bad mood yaitu dengan melakukan hal-hal menyenangkan dan positif. Hal-hal positif akan berujung pada akhir yang positif pula, dan sebaliknya. Bisa jadi persoalan yang mengganggu dan bersarang di hati juga pikiran akan menghambat berbagai hal positif dalam diri kita.
Untuk menghilangkan berbagai hal negatif tersebut, kita bisa melakukan hal-hal yang menyenangkan. Kita dapat melakukan kegemaran bermanfaat untuk memperoleh ide dan inspirasi yang baik. Selain itu, saat bad mood melanda, ingatlah kepada Sang Pencipta. Berdoalah agar kamu dapat diberikan kemudahan di tengah kesulitan.
Rasa Takut
Ini merupakan hal lumrah yang dialami oleh seorang penulis, baik penulis pemula maupun penulis profesional. Sebagian besar seorang penulis memiliki rasa takut tidak mendapatkan pembaca dan rasa takut tidak ada yang melirik hasil karyanya.
Untuk menghadapi situasi seperti ini memanglah sulit. Tapi, ada cara mengatasi rasa takut saat menulis. Kita memerlukan ketekunan, tekad, dan rasa percaya diri agar berhasil. Rasa takut tidak menggagalkan sifat-sifat penulis, tapi hanya memperlambat mereka sedikit.
Melatih keterampilan menulis sama seperti melatih otot, mulai dari yang kecil dan tingkatkan. Beberapa penulis suka menetapkan batas waktu berapa lama mereka akan menulis.
Misalnya, sepuluh menit hening tanpa gangguan untuk sekedar membuat jurnal, mengeksplorasi karakter baru, menulis latar yang mendetail, atau membuat sketsa ringkasan plot. Kita dapat mengukur kemajuan kita berdasarkan jumlah kata atau halaman.
Bahkan jika yang bisa kita lakukan hanyalah seratus kata dari cerita yang sedang kita kerjakan, itu berarti seratus kata lebih dekat dari sebelumnya. Ketika kita memulainya dengan tujuan yang kecil dan dapat dikelola, tujuan tersebut tidak akan terlalu menakutkan dan kita akan merasa bangga pada diri sendiri karena telah menyelesaikan beberapa tulisan.
Jika melakukan penulisan menggunakan komputer, cobalah menulis sesuatu dengan tangan di buku catatan. Kita dapat merasakan sensasi sentuhan alat menuliskan kata-kata di atas kertas lebih menyenangkan dibandingkan menatap kursor yang berkedip di layar kosong.
Ketakutan untuk menulis adalah hal yang wajar dan bukan hal yang memalukan, tetapi jangan biarkan hal itu menghalangi Anda untuk mengungkapkan kata-kata Anda. Beberapa orang menghabiskan seluruh hidupnya menunggu “siap” untuk mulai menulis. Lucunya, tidak ada seorang pun yang benar-benar “siap”, triknya hanyalah memulai.
Kesalahan Meletakkan Tanda Baca
Tanda baca adalah salah satu unsur penting dalam kalimat, dikatakan bahwa penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar diperlukan untuk membentuk kalimat efektif.
Akan tetapi, masih ada banyak kesalahan umum penggunaan tanda baca dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang meremehkan hal tersebut. Padahal kesalahan umum penggunaan tanda baca tersebut bisa berakibat fatal.
Kesalahan dalam menulis tanda baca sering kali dialami oleh para penulis. Kesalahan yang terjadi pada tanda baca seperti koma, titik, dan titik dua yang seharusnya tidak didahului oleh spasi. Letak tanda baca harus sesuai agar orang tidak kebingungan saat membacanya.
Jadi, dalam menulis tidak hanya perlu paham daftar kata yang tidak boleh di awal kalimat, namun juga paham bagaimana memilih dan menggunakan tanda baca yang tepat. Hal ini akan membantu menjadikan kalimat lebih efektif, sehingga mudah dipahami dan enak untuk dibaca.
Kesalahan Meletakkan Kata Depan
Dalam dunia penulisan, kesalahan dalam penggunaan kata dan penempatannya dalam kalimat memanglah masih jamak dijumpai.
Inilah alasan kenapa belajar secara terus menerus adalah hal penting. Supaya di masa mendatang tidak ada lagi kesalahan dalam hal penulisan kalimat.
Salah satu bentuk kesalahan dalam hal menulis adalah penulisan kata depan, ini seperti kata di dan ke. Keduanya sering digunakan dalam penulisan suatu karya tulis, baik ilmiah maupun non ilmiah. Hanya saja masih jamak dijumpai kesalahan ketika menuliskannya.
Kesalahan yang sering dialami yaitu kata depan di. Penulis kerap tertukar saat kata depan di harus ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Saat di menjadi imbuhan dan ditulis bersambung dengan kata di belakangnya.
Penggunaan di yang dipisah adalah ketika menunjukkan tempat. Contohnya:
- Di warung
- Di sebelah kanan
Pengguna di yang menunjukkan pertanyaan tempat. Contohnya:
- Di mana
Kemudian, penulisan di yang disambung adalah ketika kata yang mengikutinya merupakan kata kerja. Contohnya:
- Dipukul
- Dimasak
- Dibakar
- Dibuang
Kesalahan yang paling umum adalah tidak bisa membedakan kapan kata depan ini disambung dan kapan harus dipisah.
Dalam bahasa Indonesia, sesuai juga dengan EYD kata depan bisa dipisah dan bisa disambung tergantung pada fungsi kata depan tersebut. Apakah sebagai imbuhan atau sebagai penunjuk waktu, tempat, dan lain sebagainya? Beda fungsi maka beda juga penulisannya.
Kuncinya adalah, kata depan ketika diikuti oleh keterangan waktu dan tempat maka penulisannya dipisah. Misalnya: di pasar, di kamar, di rumah, ke rumah, ke kota, ke teras, dan lain-lain.
Supaya tidak bingung kamu cukup mengingat satu saja, misalnya mengingat kalau kata depan perlu dipisah saat menunjukkan keterangan tempat dan waktu. Sebab beberapa orang cenderung mudah bingung dan lupa jika mengingat semua fungsi kata depan.
Kesalahan Menulis Kata Serapan
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing. Beberapa kata yang digunakan ada yang berasal dari bahasa Arab, Belanda, dan Inggris. Ada pula beberapa kata serapan yang sumbernya dari bahasa daerah.
Kesalahan dari penulisan kata serapan, yakni jenis kata berasal dari bahasa asing kemudian diubah atau berubah menjadi bahasa Indonesia. Ada banyak kata serapan yang kita kenal dan sering digunakan dalam ucapan sehari-hari, sehingga lumrah juga ditemukan dalam tulisan.
Contoh kata-kata yang sering salah dituliskan antara lain:
- Objek bukan obyek
- Praktik bukan praktek
- Nasihat bukan nasehat
- Risiko bukan resiko
Dan masih banyak kata-kata serapan lainnya.
Memahami betul bahwa dalam bahasa Indonesia ada banyak kata serapan, maka perlu mempelajari bentuk bakunya. Tidak ada salahnya mengecek dulu lewat internet sebelum membubuhkan kata serapan tersebut. Supaya sejak awal bisa memastikan sudah memakai bentuk baku
Itulah beberapa kesalahan penulis pemula yang sering dilakukan. Untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas, sebaiknya kita hindari kesalahan-kesalahan tersebut. Perlu diingat bahwa menghasilkan tulisan yang baik membutuhkan proses yang lama. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat bagi kita semua.