Lembaga yang orientasinya nonprofit bukan berarti lembaga tersebut tidak berjualan. Lembaga tersebut tetap berjualan. Hanya saja orientasi dia dalam berjualan tidak melulu tentang bagaimana memperkaya lembaga, diri pemiliknya, atau pemegang sahamnya.
Lembaga yang orientasinya nonprofit bukan berarti lembaga tersebut tidak berjualan. Lembaga tersebut tetap berjualan. Hanya saja orientasi dia dalam berjualan tidak melulu tentang bagaimana memperkaya lembaga, diri pemiliknya, atau pemegang sahamnya.
Lembaga Sosial juga Berbisnis
Anda bisa perhatikan yayasan-yayasan atau lembaga-lembaga sosial dia juga memiliki paket-paket penjualan berbagai macam produk nya walaupun produk itu, tidak mesti produk yang terlihat sebagai produk fisik.
Misalnya saja lembaga pendidikan. Tentunya untuk bisa menikmati layanan pendidikan di lembaga tersebut kita perlu mengeluarkan sejumlah uang setiap bulannya dalam bentuk SPP. Selain itu juga ada uang gedung yang dibayarkan biasanya di awal-awal masuk.
Dan tidak tanggung-tanggung biasanya lembaga pendidikan (yang katanya non profit) justru biayanya lebih mahal daripada sekolah yang dimiliki oleh pemerintah.
Namun tetap saja banyak peminatnya karena segmentasinya yang berbeda. Tapi kali ini kita tidak ngomong itunya ya…
Demikian juga dengan Syabab Camp ini. Layanan kita juga sebagiannya kita rupakan dalam bentuk penjualan. Yakni Kita menyediakan paket-paket pembelajaran offline maupun online dengan biaya tertentu.
Hasil dari pendapatan penjualan jasa-jasa tersebut akan kita rupakan kembali dalam bentuk layanan untuk masyarakat berupa program-program pemberdayaan masyarakat dalam bidang pembelajaran ekonomi berbasis digital, kepemudaan, riset teknologi, dakwah, dan sosial.
Jadi lembaga sosial bukan berarti tidak melakukan kegiatan penjualan. Hanya saja tujuan dari penjualannya adalah untuk membiayai operasional cita-cita dan visi dari lembaga tersebut, bukan untuk memperkaya pemiliknya atau para pemegang sahamnya. Pastinya di lembaga sosial tidak ada pemegang saham, yang ada adalah penyandang dana.
Contoh Lembaga Sosial Yang Berbisnis
Anda juga bisa melihat di sekitar kita bahwa lembaga-lembaga sosial atau komunitas-komunitas yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, mereka juga melakukan kegiatan bisnis.
Sebut saja misalnya Yayasan Nurul Hayat yang berlokasi di di daerah Rungkut Surabaya. Yayasan ini termasuk Yayasan sosial yang cukup besar dan sudah merupakan Yayasan Sosial Nasional. Dia melakukan kegiatan bisnis juga.
Selama ini Yayasan Nurul Hayat dikenal dengan bisnisnya berupa layanan aqiqoh. Bahkan Nurul Hayat sudah dikenal sebagai brand Aqiqoh Nasional.
Selain itu dia juga melakukan kegiatan bisnis lain seperti misalnya biro travel perjalanan umroh yang juga cukup besar yang melayani jamaah dari berbagai wilayah di Indonesia.
Contoh lain Yayasan Yatim Mandiri. Lembaga sosial yang berkantor di wilayah Jambangan Surabaya ini kenal dengan sebagai lini bisnisnya seperti Travel Umroh, Catering, dan properti. Salah satu lini bisnis yang cukup besar yang tiap bulan pasti mendapatkan order adalah berbisnis penerbitannya.
Tiap bulan dia mendapatkan order dari jumlah majalah yang yang didistribusikan oleh yatim Mandiri sendiri kepada para donatur nya. Tidak tanggung-tanggung dengan memiliki 125.000 donatur maka operator bulannya juga sejumlah itu. Bisa dibayangkan berapa pendapatannya.
Kecenderungan Saya
Bahkan saya sendiri lebih cenderung menyukai jika Lembaga Sosial memiliki bisnis. Karena keberadaan bisnis dalam kapasitas mencari dana untuk kepentingan operasional sebuah lembaga sosial, itu merupakan bukti adanya usaha untuk mencari dana selain dari pemberian para penyandang dana.
Hal ini tidak mengapa bahkan lebih baik jika sebuah lembaga sosial memiliki bisnis. Ya walaupun bisnis tersebut belum bisa menunjang seluruh kegiatan operasional lembaga tapi setidaknya lebih baik jika memiliki. Ada opsi lain pendanaan.
Demikian juga dengan Syabab Camp. Layanan-layanannya banyak yang bersifat berbayar dalam rangka mendapatkan alternatif lain pendanaan.
Namun demikian karena kita berbasis sosial maka selalu ada saja keringanan atau beasiswa. Dimana beasiswa ini dananya berasal dari para penyandang dana.
Selain itu juga layanan-layanan yang sifatnya gratis karena didanai oleh kas Syabab Camp sendiri yang didapatkan dari penyandang dana atau hasil usaha yang lain.
Pesan berbagai layanan Syabab Camp sekarang juga. Kesediaan anda dalam membeli layanan Syabab Camp selain akan memberikan dampak keuntungan manfaat bagi anda, juga uang anda bermanfaat bagi operasional Syabab Camp.
<< Tanya Lebih Lanjut >>
0895-3536-98866