Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang berbasis pada tepat guna. Artinya adalah cocok sesuai dengan keadaan masyarakat. Artinya keahlian yang yang diajarkan dari pendidikan tersebut dibutuhkan oleh masyarakat secara seimbang antara jumlah yang menekuni bidang tersebut dengan kebutuhan masyarakat.

Kelemahan Kurikulum kita

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang berbasis pada tepat guna. Artinya adalah cocok sesuai dengan keadaan masyarakat.

Artinya keahlian yang yang diajarkan dari pendidikan tersebut dibutuhkan oleh masyarakat secara seimbang antara jumlah yang menekuni bidang tersebut dengan kebutuhan masyarakat. Atau syukur jika kebutuhannya lebih banyak daripada yang memiliki keahlian di bidang tersebut.

Akibat dari kurikulum yang dipaksakan seragam untuk semua siswa, saat ini banyak lulusan baik itu SMK maupun kuliahan yang yang menganggur. Ini berdasarkan data statistik.

Padahal anehnya, kalau kita bergaul dengan para pengusaha akan kita dapati bahwa mereka juga membutuhkan tenaga kerja. Lowongan sangat banyak. Tapi mengapa justru lulusan sekolah banyak yang menganggur.

Hal ini tentu saja karena ketidaksingkronan antara keahlian yang dipelajari dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat/ dunia kerja.

Saya pribadi merasa bahwa 70% dari yang saya pelajari di sekolah tidak bisa saya gunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan saya di masyarakat.

Saya pribadi merasa bahwa karir yang saya pilih saat ini tidak banyak dibantu oleh keahlian hasil saat saya belajar di sekolah maupun di kampus.

Menariknya, sebetulnya  jurusan yang saya ambil di kampus adalah jurusan yang cukup dibutuhkan di masyarakat, yakni jurusan Desain Produk. Namun entah kenapa saya tidak bisa mendapat pekerjaan yang berkaitan dengan jurusan yang saya ambil tersebut. 

Kalau saya analisa ternyata hasilnya menunjukkan bahwa bukan karena tidak dibutuhkannya sarjana Desain Produk oleh industri, sama sekali bukan. Ternyata analisanya adalah bahwa saya kurang bisa mencintai jurusan dan pelajaran yang saya pilih.

Ini juga semakin memperkuat opini saya bahwa pendidikan haruslah yang tepat guna. Artinya selain dibutuhkan masyarakat, keahlian itu juga harus selaras dengan yang disukai dari menuntut ilmu tersebut.

Dan saya yakin, bahwa ketika semua orang menekuni yang dia suka, pasti ada saja rejeki yang mampir ke dia melalui hal yang ditakdirkan dia sukai tersebut. Dan dunia akan tetap seimbang antara kebutuhan dengan suply-nya.

Di Syabab Camp, pembelajaran yang dilakukan berbasis pada  melakukan trigger terhadap kemampuan baik minat maupun bakat dari peserta .

Kemudian minat, bakat, atau hobi kemampuan dari peserta tersebut dimanifestasikan dalam bentuk karya yang kemudian didokumentasikan sebagai portofolio untuk ditunjukkan nantinya pada pewawancara saat kerja.

Atau bisa juga sebagai tools untuk dipresentasikan ke calon klien kalau misalkan peserta ini nantinya lebih menyukai untuk bisnis sendiri atau Freelance (kerja Mandiri).

Kita percaya bahwa setiap orang itu unik. Setiap orang memiliki bakat dan keahlian sendiri-sendiri yang mana pastinya bakat dan keterampilan alami tersebut akan bermanfaat bagi dirinya dan juga masyarakat.

Jika seseorang mencintai keahlian tertentu yang justru membawa kemudharatan bagi masyarakat saya berkeyakinan, biiasanya karena memang salah dalam asuhan atau bisa juga belum ketemu dengan kecintaan aslinya. Dia masih berkutat pada cinta semu.

Semisal orang yang suka sekali dengan narkoba. Maka ini hanyalah kecintaan semu. Dia harus diarahkan pada kecintaan yang hakiki yang dia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa untuk beribadah melalui washilah tersebut.

Pendidikan Konvensional

Pendidikan berdasarkan data, hanya 18 % jurusan kuliahan yang ditempuh oleh seorang mahasiswa yang merupakan kelanjutan sesuai dengan yang ditempuh semasa SMA. Sementara SMK 16 % yang bekerja sesuai dengan bidangnya.

Ini semakin menunjukkan kepada kita betapa masa-masa usia 12 - 20 tahun masih berkutat pada pencarian jati diri untuk bisa mencari apa yang paling cocok dengannya.

Saatnya di usia-usia tersebut siswa di-tes kemampuan minat dan bakat dan diarahkan ke yang disukainya itu. Lalu ditanamkan kebanggaan pada dirinya atas bidang yang dia pilih tersebut. Maju tegak berjalan ke depan dengan yang dia bawa.

Dari sini, saya melihat bahwa banyak peluang pembelajaran yang bisa cepat menghasilkan yang tidak perlu lama-lama dalam mempelajarinya. Di Syabab Camp kita berusaha menggali kemampuan siswa yang sesungguhnya untuk kemudian dia tekuni di sana.

<< Kontak Syabab Camp >>
0895-3536-98866