Sudah mafhum diketahui bahwa saat ini sudah merupakan bagian dari generasi terakhir dunia. Bahkan sejak Rasulullah diutus maka sebenarnya itu merupakan salah satu tanda dari dekatnya dengan kiamat.

Sudah mafhum diketahui bahwa saat ini sudah merupakan bagian dari generasi terakhir dunia. Bahkan sejak Rasulullah diutus maka sebenarnya itu merupakan salah satu tanda dari dekatnya dengan kiamat.

Jadi dimana saat ini sudah 14 abad lebih dari masa hidupnya Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam, artinya kiamat sudah dekat.

Salah satu hal yang dinubuatkan dalam kitab suci, bahwa di akhir zaman manusia akan kembali ke zaman pedang dan tombak.

Teknologi yang saat ini begitu masif dan terus berkembang yang tampaknya belum sampai ke puncaknya ini, pada akhir zaman nanti akan kembali tidak ada.

Jadi pada saat itu (akhir zaman) manusia kembali menggunakan peralatan sama seperti zaman Rasulullah dulu.

Kemudian pertanyaannya kalau memang zaman kembali seperti itu lalu buat apa kita repot-repot mendirikan Syabab Camp yang berorientasi pada kemandirian umat di bidang teknologi ?

Ya bagi sebagian kita mungkin ada pertanyaan seperti itu, tapi mungkin sebagian yang lain tidak sampai sejauh itu pertanyaan yang ada di kepalanya.

Namun demikian tidak apa-apa coba kita bahas kemuskilan ini.

Yang pertama

Bahwa sampai saat ini saya pribadi sebagai orang yang awam di bidang agama masih belum mendalami lebih lanjut apakah informasi tersebut mutlak konsensus dari seluruh ulama ataukah masih ada perselisihan di antara ulama. Barangkali kalau ada perselisihan ada kemungkinan lain. wallahua'lam.

Yang kedua

Adalah bahwa sebagai manusia kita tetap diwajibkan untuk berusaha. Dalam hal ini adalah bahwa kita dituntut untuk berusaha dalam ikut serta membantu dakwah.

Adapun usahanya adalah berpatokan pada keadaan sekarang yakni keadaan saat begitu banyaknya penggunaan teknologi secara masif ini. Tidak disandarkan pada nanti yang kapannya belum pasti.

Jadi ketika yang ada sekarang adalah eranya teknologi, maka adalah sebuah kebaikan jika kita memanfaatkannya untuk dakwah yang dalam hal ini adalah melaksanakan program-program Syabab Camp.

Yang ketiga

Kita tidak tahu antara jarak dari saat ini menuju saat zaman sudah tidak lagi menggunakan teknologi yakni kembali ke zaman tombak dan pedang itu jaraknya berapa lama.

Bisa jadi jaraknya hanya beberapa tahun ke depan atau bisa jadi juga sampai lebih lama lagi mungkin ratusan tahun. Kita tidak tahu itu.

Jadi sebagai manusia yang diberikan akal sudah ada kaidah dalam agama bahwa suatu yang pasti jangan dikalahkan oleh sesuatu yang meragukan. Artinya adalah sudah sesuai fakta bahwa keadaan saat ini adalah zamannya teknologi. Ini adalah sesuatu yang pasti.

Maka jangan sampai sesuatu yang pasti di depan mata kita ini dikalahkan oleh sesuatu yang meragukan berapa lama lagi sampai pada zamannya hilang semua teknologi dan kembali ke zaman tombak dan pedang tersebut.

Yang keempat

Bahwa ketika kita membuat komunitas maka ketika tujuan dan visi dari komunitas tersebut tidak dimungkinkan untuk dilaksanakan maka hal itu tidak mesti serta-merta komunitas itu pun bubar.

Jadi semisal kita membuat komunitas penggemar restoran dengan nama Bambang misalnya di sebuah kota A. Karena banyak yang suka restoran Bambang ini maka komunitas ini berkembang dan menjadi banyak anggotanya.

Namun kemudian suatu ketika karena suatu dan lain hal tiba-tiba restoran Bambang ini tutup. Bisa jadi karena pemiliknya yang sudah tidak mampu untuk meneruskan sementara resepnya tidak bisa ditularkan ke orang lain akhirnya tutup, bisa jadi juga hal lain.

Nah komunitas penggemar restoran Bambang ini, dimana karena sudah akrab di antara mereka anggota komunitas, tentu tidak bisa serta-merta langsung bubar.

Walaupun tidak semuanya, pasti ada saja orang-orang dalam komunitas tersebut yang tetap menjalin komunikasi satu sama lain.

Sementara itu komunitas inipun berevolusi menjadi komunitas lain tertentu sesuai dengan karakteristik dari para pesertanya. Bisa jadi berubah menjadi komunitas penggemar restoran Paijo misalkan.

Nah hubungannya dengan komunitas Syabab Camp ini apa?

Gini : taruhlah nanti katakanlah teknologi sudah habis nanti, maka komunitas ini tetap akan kita adakan insya Allah.

\Karena komunitas ini nanti insyaAllah masih bisa diaktifkan untuk bidang lain yang di luar teknologi digital. Bisa jadi sebagai komunitas pejuang pada waktu itu kan bisa jadi juga ? Wallahu a'lam.

Syabab Camp tetap semangat ya kakak...

Kemudian dinubuatkan bahwa yang hilang pada waktu itu adalah teknologi, sementara keadaan kembali ke keadaan zaman tombak dan pedang.

Maka teknologi pangan dan pengolahan tanah untuk sumber makanan yang tidak mengandung digital, bisa jadi masih ada dan bisa dimanfaatkan.

Karena pada dasarnya teknologi itu tidak melulu kaitannya dengan digital atau internet. Bahkan pengolahan tanah pun di dalamnya ada teknologi yang bisa dikembangkan tanpa campur tangan hal-hal yang berbau digital.

Bukankah di sini juga masih ada peluang tantangan yang bisa disambut ?

Ya mungkin pikiran seperti ini terlalu jauh ya. Tapi tidak mengapa. Yang penting sudahlah kita berpatokan pada ada yang sekarang itu yang kita sambut. Ini aja sebenarnya sudah cukup.

Intinya di keadaan apapun setiap muslim sudah merupakan kewajibannya untuk berusaha maksimal secara sungguh-sungguh menggapai ridho Allah.

Bahkan ada sebuah hadits (kalau tidak salah), bahwa taruhlah ada seorang muslim yang tahu besoknya akan kiamat sementara malam ini dia masih menjumpai tanaman yang bisa dia tanam, maka akan tetap dia tanam. Karena seorang muslim yang dicari adalah pahala beramalnya, bukan hasilnya.

Adapun hasilnya sepenuhnya menjadi hak prerogratif Allah subhanahu wa ta'ala. Berhasil atau tidaknya Allah yang menentukan.

Mari bergabung di Syabab Camp untuk kehidupan kemandirian teknologi yang lebih baik di masa depan. Lebih dari itu bergabung dengan Syabab Camp menjadikan komunitas kita lebih dekat satu sama lain sehingga pada saatnya bisa diarahkan ke apapun selama itu bermanfaat untuk komunitas kita.

<< Tanya Lebih Lanjut >>
0895-3536-98866